STARJOGJA.COM,SLEMAN – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi Bangga Korea dan Palestina Bersatu di Asian Games 2018. Menurutnya, Asian Games 2018 tidak hanya sebagai ajang pertandingan olahraga, namun menjadi momentum untuk merekatkan persahabatan dan perdamaian.
“Ada rasa bangga sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia mendapatkan apresiasi tidak hanya di Asia, tetapi juga di tingkat dunia. Apresiasi datang karena Asian Games ini tidak hanya menjadi ajang pertandingan olahraga, namun juga menjadi perekat bagi persahabatan antara Korea Utara dan Korea Selatan,” urai Retno saat menyampaikan keynote speech dalam Kongres Pancasila X yang digelar di Balai Senat UGM, Kamis (23/8).
Menlu mengatakan Korea Utara dan Korea Selatan membentuk tim bersama dalam Asian Games kali ini. Setidaknya lebih dari 50 atlet yang diturunkan dalam tiga cabang olah raga yakni kano, bola basket wanita, serta dayung.
Perdana Menteri Korea Selatan, kata dia, memberikan apresiasi kepada Indonesia yang secara konsisten terus mendorong perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Salah satunya melalui Asian Games ini memberikan kesempatan keduanya tampil sebagai satu tim dan ini berkontribusi dalam penguatan confidence building measures antara Korea Utara dan Korea Selatan.
“Korea Selatan dan Korea Utara sepakat menggunakan satu bendera saat defile pembukaan Asian Games kemarin,” tuturnya.
Selain merekatkan Korea Utara dan Korea Selatan, penyelenggaraan Asian Games 2018 ini juga memberikan platform persatuan di Palestina. Retno menyampaikan saat menerima kunjungan kehormatan Ketua Komite Olimpiade Palestina, Presiden Jokowi mengatakan Asian Games akan memberikan sebuah energi baru bagi persatuan Palestina yang terlihat dengan kontingen berasal dari Tepi Barat Palestina, Gaza, serta diaspora Palestina.
Pada Asian Games ini Palestina mengirimkan atlet dalam jumlah besar. Lebih dari 80 atlet untuk mengikuti kompetisi di 14 cabang olahraga.
“Presiden Jokowi berharap semangat Asian Games hendaknya dijadikan sebagai energi baru dalam perjuangan bangsa Palestina,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Retno menuturkan bahwa Indonesia memiliki rekam jejak diplomasi yang secara konsisten berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, serta kesejahteraan dunia. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945.
Upaya untuk turut berkontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan dunia ini juga menjadi salah satu elemen dalam politik Luar Negeri Indonesia. Sebagai bagian bangsa di dunia, Indonesia dikatakan Retno tidak mungkin berdiam diri dan hanya mementingkan kepentingan sendiri.
“ Tidak mungkin diam memikirkan kepentingan kita saja dan tidak berkontribusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan dunia. Harga diri bangsa antara lain ditentukan bangsa dan negara mau berbagai dan berkontribusi untuk dunia,” paparnya.
Comments