STARJOGJA.COM, Yogyakarta -Minuman Limun menjadi minuman khas Yogyakarta yang bisa ditemui jaman dahulu era 60-an. Kini minuman Limun itu sudah masuk minuman jadul atau jaman dahulu. Tidak semua warung, restoran atau kedai makanan dapat ditemui minuman khas Yogya ini.
Anggakara Suryamahotama pemilik Kepik Sawah di Jl. Godean KM.9, Area Sawah, Sidoagung, Godean, Kabupaten Sleman masih menyediakan minuman limun jadul ini. Ia mengaku memang tidak mudah mencari minuman limun seperti Sarsaparila, limun dan minuman jadul lainnya.
“Dulu banyak pabrik yang jualan limun, tapi sekarang banyak brand baru seperti minuman bersoda terkini. Limun ini cuma tahan tiga bulan kalau mereka bisa tahan lama,” katanya kepada Starjogja.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Kepik Sawah Jogja, Restoran Desa yang Ngangeni
Angga mengatakan minuman limun dan sarsaparila ini masih dengan kemasan botol tempo dulu. Kemasan tempo dulu ini menjadi penanda tanpa menggunakan bahan pengawet.
“Botol yang seperti ini yang tanpa pengawet. Kalau kita jamin tidak ada pengawet,” kata warga asli Yogya ini.
Ia mengaku merasa tertantang untuk melestarikan minuman khas Yogya ini. Salah satunya ia juga memiliki dua brand minuman khas zaman dahulu sendiri.
“Saya punya brand sendiri, yaitu Tjap Orang Kaja dan Ndoro Behi. Itu rasanya kopi krim dan limun. Aku milih dua rasa itu karena saya suka dengan rasa itu,” katanya.
Walaupun jadul, minuman ini ternyata banyak yang suka. Mulai dari kalangan anak muda hingga orang tua.
“harganya untuk Sarsaparila botol besar seakrang 15 ribu dan limun 12 ribu,” katanya.
Comments