STARJOGJA.COM, SLEMAN – 30 orang penyandang disabilitas Sleman ikuti pelatihan hidroponik di Kantor Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta (BBLM). Pelatihan digelar pada tanggal 25 hingga 31 Agustus 2018. Peserta yang mengikuti pelatihan terdiri dari 16 orang perempuan dan 14 orang laki-laki (tuna rungu, tuna wicara 5 orang, tuna daksa sebanyak 25 orang).
Kepala BBLM Yogyakarta, Erlin Chaerlinatun mengatakan tujuan dari pelatihan hidroponik ini untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat penyandang disabilitas.
“Pelatihan hidroponik dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat penyandang disabilitas yang selama ini diketahui sulit mendapatkan pekerjaan di bidang formal karena kalah bersaing dengan pencari kerja pada umumnya,” jelas Erlin saat menyampaikan laporan kegiatan di Aula Arjuna BBLM.
Erlin mengatakan kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Sleman merupakan kegiatan baru pertama kali dilaksanakan di Kemendesa PDTT dalam hal ini BBLM Yogyakarta.
Program pelatihan tersebut dilakukan sebanyak 56 jam pelajaran (dalam dan luar kelas ) serta kunjungan lapangan ke Rumah Hidro Desa Kratuan, Kecamatan Pakem juga Demplot Karang Kadempel, Cangkringan.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan apreasiasinya atas terselenggaranya kegiatan pelatihan bagi masyarakat penyandang disabilitas di wilayahnya. Sri mengatakan Pemkab Sleman siap mendukung semua kegiatan yang bermanfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat penyandang disabilitas di wilayahnya.
Sri Purnomo juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman siap membantu pemasaran maupun distribusi produk yang dihasilkan oleh para peserta pelatihan. Oleh karena itu, Sri Purnomo berharap agar para peserta yang telah mengikuti pelatihan tersebut dapat mengaplikasikan hasil dari pelatihan tersebut.
“Kami (Pemkab Sleman) siap membantu memasarkan. Ada beberapa media yang bisa kita gunakan untuk menjual produksi yang dihasilkan oleh para peserta. Seperti rumah makan–rumah makan yang berada di Sleman yang butuh sayuran-sayuran segar, Ini bisa menjadi salah satu media penyaluran hasil produksi. Yang penting ini (hasil pelatihan) dipraktekan di rumah baru setelah itu membicarakan pemasaran,” ujar Sri Purnomo.
Comments