STARJOGJA.COM, OPINI -Jangan berhenti pada capaian Asian Games saja. Indonesia finish di peringkat ke 4. Kontingen Indonesia berhasil meraih 31 emas di Asian Games 2018. Sebuah capaian yang diluar prediksi.
Presiden pun sempat mengaku ragu dan punya banyak pertimbangan saat menentukan target 16 emas. Namun ternyata target itu tercapai dan bahkan terlampaui. Jelas Banyak kebanggaan yang tercetus, di tengah suara miring prestasi ini sebagai akibat dari predikat tuan rumah.
Memang sebagai tuan rumah, Indonesia punya keistimewaan untuk memasukkan cabang olahraga andalan yang biasanya tidak dipertandingkan di Asian Games. Di Asian Games 2018, Indonesia memasukkan pencak silat, jetski, bridge dan paralayang. Diluar prediksi, Pencak silat jadi cabang olahraga ‘tambang emas’ untuk Indonesia.
Tapi ingat ! Banyak negara juga melakukan hal yang sama. Sebut saja saat Sea Games 2017 ada 6 cabang baru yang dipilih Singapura untuk dipertandingkan. Pilihan itupun sempat membuat tanda tanya masyarakat Indonesia seperti apa olah raganya, karena memang tidak begitu populer atau bahkan bisa disebut asing bagi kita.
Namun bagi kami, sukses ini tak hanya sekadar sukses semu kita sebagai tuan rumah, karena ada beberapa cabang yang menunjukkan kemajuan menarik dicermati sekaligus untuk difokuskan pembinaannya pada masa datang. Ada cabang-cabang olahraga yang bisa diharapkan untuk menjadi penghasil medali ke depannya.
Total ada 24 cabang olahraga berhasil memberikan medali, yang berarti banyak potensi bisa dikembangkan untuk persiapan multi event lainnya, mulai dari SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Meski level SEA Games lebih rendah, namun Indonesia harus memperbaiki catatan posisi kelima dengan 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu pada SEA Games 2017 di tahun depan. Sebuah capaian yang banyak dapat ungkapan keprihatinan karena Indonesia hanya sampai di posisi lima.
Saya yakin Raihan 31 emas memang akan sulit diulangi Indonesia di edisi-edisi Asian Games mendatang. Namun bukan berarti sukses prestasi Indonesia di Asian Games akan menguap begitu saja seiring hilangnya status tuan rumah empat tahun ke depan.
Karena itu pemusatan latihan atlet-atlet pasca Asian Games harus terencana dengan baik dan benar. Ada banyak PR yang diperhatikan oleh pemerintah ( baca: kementerian pemuda dan olahraga), organisasi induk pembina olahraga serta stake holder terkait. Tidak ketinggalan juga dukungan harus datang dari BUMN, Sektor Swasta dan juga masyarakat.
Pembinaan berkelanjutan menjadi kunci penting bagi pencapaian prestasi dari atlet. Saat bonus sebagai tanda cinta atas pengorbanan dan pencapaian mereka sudah diberikan, maka hal itu tidak bisa berhenti begitu saja. Para atlet ini harus terus digandeng, diberikan pelatihan, kesempatan berlaga pada event -event pertandingan lain yang akan mengasah kemampuan dan mental bertanding.
Dana pembinaan, fasilitas latihan memadai harus dijamin agar mereka tak perlu terpecah konsentrasinya saat berlatih dan fokus pada pertandingan yang diikutinya. Atlet tidaklah harus mengeluarkan biaya sendiri untuk berlaga. Mereka cukup berlatih dan mendapatkan porsi pembinaan serta menjaga kondisinya agar siap bertanding.
Organisasi induk cabang olahraga juga harus peduli dan tidak mengedepankan ego pengurus, agar bisa turut memberikan ruang yang cukup bagi para atlet binaannya untuk mengejar prestasi. Lupakan ego sentris individu, jadikan raihan prestasi ini sebagai sebuah keberhasilan bersama.
Pemerintah, BUMN dan swasta pun harus peduli pada keberlanjutan nasib mereka ini. Jangan sampai karena mereka jadi atlet yang mengharumkan nama bangsa, namun pada saat masa emasnya selesai, nasib mereka terabaikan. Kami apresiasi dengan langkah beberapa pemerintah daerah memberikan apresiasi dan kesempatan untuk para atlet ini bekerja sebagai ASN atau pegawai di badan usaha yang mereka memiliki. Ini setidaknya menjadi pemicu semangat dan memberikan ketenangan akan masa depan mereka. Jangan lagi ada cerita pilu atlet yang terlunta -lunta saat usia tuanya karena tidak punya jaminan di hari tuanya.
Sekali lagi Indonesia telah berhasil membuat fondasi kukuh dengan prestasi yang diukir saat ini. Jelas, sukses Indonesia tahun ini bukan sekadar sukses semu tuan rumah, namun tentunya dengan syarat pembinaan tetap berlangsung konsisten di tahun-tahun mendatang.
Jangan Berhenti Pada Capaian Asian Games Saja !
Comments