STARJOGJA.COM, SLEMAN – Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Gadjah Mada (MAPAGAMA) siap mengarungi sungai Franklin yang berada di Pulau Tasmania, Australia. Sejumlah persiapan telah dilakukan untuk mempersiapkan keberangkatan.
Tim ini rencananya akan melaksanakan ekspedisi tersebut pada bulan November 2018 mendatang. Dalam UGM International Expedision V ini MAPAGAMA UGM menurunkan enam anggotanya untuk menaklukan derasnya arus Sungai Farnklin.
“Sungai yang berada di kawasan Taman Nasional Franklin-Gordon Wild Rivers ini menarik dan berbeda dengan sungai lainnya kerena memiliki grade jeram menengah dengan pengarungan selama 8 hari tanpa adanya exit point sehingga para atlit dituntut untuk sangat berhati-hati saat pengarungan,” papar Ketua ekspedisi Dimas Satria Wicaksono, Selasa (4/9) di Kampus UGM.
Sebelum keberangkatan menuju pengarungan, menyebutkan para anggotanya telah mempersiapkan sejumlah pelatihan seperti melakukan pengarungan di beberapa sungai Indonesia. Beberapa diantaranya seperti di Sungai Cicatih, Sungai Citanduy, Sungai Ciwulan, Sungai Cimanuk, Sungai Serayu, Sungai Progo, serta Sungai Elo.
Selanjutnya uji coba kedua akan dilakukan di Sungai Asahan Sumatra Utara. Sungai ini memiliki tipikal jeram terbaik ketiga di dunia setelah Sungai Zambezi di Afrika dan Colorado di Amerika.
“Dalam mempersiapkan pengarungan kami juga membuat manajemen kegiatan dan analisis resiko yang sangat matang mengingat Sungai Franklin tidak memiliki exit point selama 8 hari pengarungan”, Jelasnya.
Melalui kegiatan pengarungan di Australia yang akan dilakukan MAPAGAMA ini nantinya dapat berjalan lancar dan tim mampu menyelesaikan misi mereka. Selain itu juga dapat membawa dampak positif bagi pegiat olahraga arus deras di Indonesia.
Comments