STARJOGJA.COM, Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya meningkatkan nilai jual Cabai di wilayahnya. Salah satunya dengan meresmikan Bangsal Pasar Lelang Cabai di Dusun Bunder Purwobinangun, Pakem.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun berkesempatan meresmikan langsung bangsal yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI. Ia mengatakan dengan Bangsal tersebut petani cabai dapat langsung menjual hasil pertaniannya dan menghindari dari tengkulak. Sehingga petani mendapatkan harga yang sesuai dan menghindari pluktuasi harga.
“Pasar Lelang Cabai ini untuk menyatukan penjual cabai satu pintu dan satu harga,” katanya Kamis 6 September 2018.
Baca Juga : Harga cabai anjlok 5.000 per kilo
Ia menghimbau kepada para Gapoktan untuk menjalin kerjasama dengan Universitas dan Badan Penelitian dalam pengembangan dan inovasi pertanian. Ia berharap, melalui Bimtek Pasca Panen Cabai untuk memperdalam ilmu tidak hanya dunia pertanian, tetapi juga perkembangan pasar.
“Sleman mempunyai Universitas – universitas yang unggul, banyak professor dan peneliti yang berasal dari Sleman, ayo ajak kerjasama dalam mencipatakan inovasi di bidang pertanian,” katanya.
Selain persemian Bangsal Pasar Lelang Cabai dalam kesempatan tersebut, dilakukan juga kegiatan Pelatihan Bimbingan Teknis Pasca Panen Cabai oleh Kementrian Pertanian yang di mulai dari tanggal 6 hingga 7 September 2018.
Sementara Itu Seketaris Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Suwandi Aziz mengatakan pertanian cabai terus meningkat setiap tahunnya hingga pada tahun 2018 sudah mencapai 1500 hektar. Petani Sleman pada tahun 2016 berinisiatif untuk melakukan pemasaran dengan sistem lelang, dan semakin berkembang hingga sekarang.
Untuk mempermudah para petani dalam pengumpulannya, saat ini telah didukung oleh beberapa titik kumpul cabai yakni Tempel, Turi, Ngaglik, Kalasa, Pakem, dan Ngemplak. Setelah petani menyetor di titik kumpul, cabe dibawa ke Pasar Lelang cabai untuk kemudian di sortir berdasarkan kualitas dan harganya. Lelang dibuka mulai dari jam 17.00 – 21.00 WIB.
Comments