STARJOGJA.COM, Sleman – Ekonomi Syariah akan dibahas Annual Meeting IMF World Bank 2018 mulai 8-14 Oktober 2018. Menyambut pembahasan itu maka Kementrian Kominfo menggelar edukasi kepada mashasiswa dalam Forum Akademia tentang Ekonomi Syariah.
“Tema yang masuk ekonomi syariah. Menteri Kominfo sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Promosi menyelenggarakan sosialiasi seperti tadi dengan tema penguatan syariah dengan UII. Ini yang kedua pertama di Jakarta ,” katanya Meiningsih Direktur Pengelolaan Media Ditjen IKP Kementrian Kominfo di Fakultas Ekonomi UII Kamis (27/09/2018).
Mei mengatakan dalam Annual Meeting IMF World Bank 2018 tema ekonomi syariah ini akan dibahas dengan melibatkan lima belas ribu orang dari 189 negara dan 22 kepala negara. Edukasi dan sosialisasi ke kampus ini menurutnya bertujuan agar mahasiswa paham soal perkembangan sektor ekonomi ini.
Baca Juga : Eko Suwanto: Optimalkan Pengembangan IT untuk Berdayakan Ekonomi Rakyat
“Tujuannya untuk mendapatkan pemahaman dari akademisi, kementrian dan lain lain soal sektor ekonomi ini. Ternyata ini diiinisiasi cukup lama puluhan tahun. Target mahasiswa karena sektor ekonomi ini merupakan yang dipelajari di fakultas Ekonomi UII,” katanya.
Menurutnya sektor ekonomi ini akan berkembang pesat nantinya. Sehingga masyarakat Indonesia bersiap karena dalam pertemuan itu akan membawa pengaruh besar kepada Indonesia.
“Saya yakin lima belas ribu orang dari investor dan orang penting lainnya akan dapat menggerakkan ekonomi di Bali dan mengembangkan ekonomi di Indonesia. Ini penguatan untuk ekonomi syariah,” katanya.
Jaka Sriyana Dekan Fakultas Ekonomi UII mengatakan hal serupa bahwa sektor syariah ini akan membawa pengaruh luar biasa bagi Indonesia.
“Ini momentum pengembangan ekonomi syariah dan penyadaran IMF kepada Indonesia, dengan event besar di Bali itu diikuti sekian ribu peserta akan membawa efek yang luar biasa dan edukasi untuk mengembankan ekonomi syariah,” katanya.
Ia menceritakan sejarah panjang kekuatan sektor ekonomi ini sudah disadari oleh negara islam sejak tahun 1960-an. Kesadaran ini diwujudkan dengan pendirian institusi, komitment dan praktek. Sehingga dunia pun akhirnya mulai melirik sektor ini.
“Inggris itu memiliki regulasi instrumen ekonomi syariah yang lengkap Perancis mendeklarasikan sebagai negara sukuk dunia lalu ada Jepang dan lainnya. Kenapa mereka wellcome degan ekonomi syariah karena mereka memahami meyakini sektor ini memberikan hasil yang lebih baik dari keadilan,” katanya.
Melihat dunia sudah melirik sektor ini namun menurut Jaka berbeda dengan capaian di Indonesia. Menurutnya perkembangan ekonomi syariah di Indonesia perlu ditingkatkan lagi.
“Sektor keuangan sudah 8 % melihat tetangga Malaysia sudah 80% sementara Indonesia dengan penduduk muslim terbedar dunia memiliki potensi besar tapi sektor ekonomi ini tidak hanya untuk muslim saja tapi juga lainnya,” katanya.
Comments