STARJOGJA.COM, Sleman – Investasi produksi senjata nuklir yang dilakukan oleh BNP Paribas, bank multinasional asal Prancis dikecam aktivis antisenjata nuklir dari berbagai belahan dunia dengan melakukan aksi 26 September Global Day for Action. Aksi ini juga ada di Indonesia oleh Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) melalui penyebaran kampanye anti penggunaan senjata nuklir di media sosial. Juga melalui penerbangan spanduk “Make Peace, Not Nukes” di langit lapangan Graha Sabha Pramana UGM.
Juru kampanye International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN) Yunizar Adiputera mengatakan aksi ini untuk membuka ruang partisipasi publik dalam menghentikan produksi senjata nuklir.
“Kita mengajak publik untuk mendesak institusi-institusi keuangan global menghindari Investasi produksi senjata nuklir yang jelas-jelas bertentangan dengan norma kemanusiaan,” kata Dosen Hubungan Internasional Fisipol UGM ini dalam rilis yang dikirim ke wartawan, Kamis 27 September 2018.
Baca Juga : Eastparc Tawarkan Tengkleng Nuklir
Yunizar menyebutkan traktat pelarangan senjata nuklir yang dibuat oleh PBB berlaku secara penuh dan mengikat, namun traktat tersebut perlu diratifikasi oleh setidaknya 50 negara. Status ini penting guna mempersempit ruang gerak pengembangan senjata melalui investasi produksi senjata nuklir.
Sayangnya, dari 14 negara yang telah meratifikasi, Indonesia belum termasuk di dalamnya. Maka dari itu, target utama kampanye ICAN dan IIS UGM di Indonesia adalah mendorong pemerintah agar segera meratifikasi TPNW.
“Sebagai negara yg berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan, ratifikasi trakat tersebut seharusnya menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah. Semakin cepat, maka semakin kuat norma pelarangan yang dibangun,” pungkas Yunizar.
Comments