STARJOGJA.COM. JOGJA – Sebagai bagian dari peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober, ada pameran batik yang digelar serentak di 6 titik. Pameran mulai 2 hingga 6 Oktober 2018. Pameran batik serentak ini menjadi bagian pembuka dari perhelatan Jogja International Batik Biennale atau JIBB 2018 .
Ketua Panitia JIBB 2018, H. Tazbir menuturkan predikat “Kota Batik Dunia” yang telah disematkan oleh World Craft Council (WCC) merupakan prestasi luar biasa dan apresiasi yang tak ternilai harganya untuk negara Indonesia khususnya Yogyakarta yang selama ini menjadi salah satu sentra tumbuh kembang batik.
“Predikat sebagai Kota Batik Dunia menjadi tanggung jawab yang melekat erat mengingat batik tercatatkan sebagai “Warisan Budaya Tak Benda yang merupakan Karya Agung Manusia dari Indonesia” oleh Unesco dan batik merupakan suatu kesenian rakyat,” ujar Tazbir dikutip dari jogjabatikbiennale.com , Selasa (2/10/2018)
Kegiatan ini digelar Dewan Kerajinan Nasional Daerah DIY. Pameran batik di enam titik yang pelaksanaannya mulai pukul 10.00- 21.00 WIB itu akan menampilkan ragam wajah batik dalam berbagai rupa dan kesejarahannya.
Keenam titik yang menjadi lokasi pameran batik serentak di Kota Yogya itu adalah Pagelaran Keraton Yogya yang akan menampilkan koleksi batik klasik dan koleksi batik Keraton Nusantara. Benteng Vredeburg yang akan berisi bazar batik unik bagi pengunjung.
Taman Budaya Yogyakarta atau TBY akan menjadi tempat eksibisi batik Indonesia, ragam batik Fashion, serta berbagai batik identitas wilayah. Pameran batik juga digelar di Musuem Sonobudoyo Yogya yang akan menampilkan pameran batik bertajuk Daur Hidup, Batik Filosofi dan Batik dalam Kehidupan.
Sementara untuk di Jogja Gallery akan digelar pameran batik dalam Seni Rupa dan Seni Rupa Kontemporer. Tempat terakhir adalah Museum Bank Indonesia akan menggelar pameran bertajuk Batik Sebagai Elemen Interior dan Design Produk.
Terima Kasih Info sangat bermanfaat
jika berkenan silahkan kunjungi juga website saya batikece.goleknafkah.com
disitu terdapat produk2 batik buatan saya