STARJOGJA.COM, Palangkaraya- Pertama kali menginjakkan kaki di tanah Palangkaraya, saya tiba di Bandar Udara Tjilik Riwut. Kedatangan di kota Cantik ini sebutan Palangkaraya disambut cerahnya langit ditambah udara panas yang berhembus,
Yup, panas terik itu kesan saya pertama terhadap kota yang diwacanakan sebagai tempat pemindahan Ibukota atau pusat pemerintahan sejak era Soeharto ini. Kedatangan saya ke Ibukota Propinsi Kalimantan Tengah ini berwisata sekaligus berburu kuliner.
Setelah dari bandara saya mengelilingi tata kota Palangkaraya yang sangat rapi. Rapinya kota ini ternyata karena dahulu kota ini sudah dirancang oleh ahli tata kota Rusia semasa Soekarno. Tandanya, anda bisa menjumpai ruas jalan lurus dan bundaran. Trafik kendaraan sangatlah berbeda dibanding dengan Yogyakarta, disini kendaraan masih lenggang juga leluasa.
Baca Juga : Manis dan Gurih Jadi Satu di Sate Kere Jalan Godean
Kuliner pertama yang saya santap ialah lontong orari di Rumah Makan Ketupat Kandangan Hj. Idah. Ketupat berbentuk segitiga ukuran besar dengan kuah santan hangat bercampur sayur nangka ditambah lauk. Untuk lauk pilihan saya ikan haruna dengan taburan bawang merah.
Saat menikmati menu ini tentu rasa khas Palangkaraya sangat terasa. Sensasi mencicipi makanan khas Kalimantan Tengah di kotanya langsung tentulah berbeda.
Menikmati menu ini anda dapat singah di warung makan ketupat kandangan Hj. Idah. Langsung saja anda meluncur ke Jalan Dr. Murjani, Palangkaraya.
Ketupat ini terbuat dari beras Banjar pilihan ditambah kuah santan kental akan terlihat di piring. Menikmati ketupat khas Hj Idah ini ada beberapa cara. Biasanya menggunakan sendok, namun ada juga yang langsung muluk alias menggunakan tangan.
Sensasi yang ditawarkan dengan muluk ini konon lebih dahsyat setelah diberi percikan jeruk nipis, sambal pedas campuran lombok rawit dan bawang putih dan sedikit kuah santan membuat rasa gurih, manis ikan, asam bercampur jadi satu.
Jika anda jalan-jalan ke Kalimantan tentu ketupat jenis ini bisa ditemui di warung-warung makan di Palangkaraya. Namun yang berebda dari ketupat Hj Idah adalah rasa dan aromanya tidak pernah berubah sejak dulu. Selain itu harganya sangat terjangkau.
Warung makan ini ternyata sangat legend karena dibuka sejak 1994 sampai hari ini masih terus ramai dikunjungi. Warung ini buka mulai pukul. 05.00 sore hingga pukul 03.00 dini hari.
Comments