STARJOGJA.COM, SLEMAN – 4500 Mahasiswa dan Organisasi Kemasyarakatan Hadiri Seminar Pemuda dan Bela Negara di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Seminar dalam rangkaian kegiatan Pekan Pancasila dan Bela Negara diselenggarakan di Gedung Prof HM Amin Abdullah, UIN Sunan Kalijaga pada Kamis (1/11/2018).
Pada pidato mengawali seminar nasional, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., mengajak untuk bersyukur hidup di Negara Besar Indonesia yang memiliki Pancasaila.
” Dengan Pancasila, Indonesia memiliki 7 prestasi tingkat dunia yang tidak dimiliki negara manapun,” tegas Prof Yudian.
Keunggulan itu diantaranya adalah sebagai negara yang terjajah selama 434 tahun, dimana Islam sebagai pendatang baru yang bisa menjadi mayoritas dan bisa menyatukan segala perbedaan, bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan yang akhirnya terwujud pada Agustus 1945. Ini tidak terjadi di negara manapun.
Kedua, negara-negara besar Islam hancur pasca perang dunia I dan II. Tetapi Indonesia , tanpa terlibat dalam negara super power manapun, tiba-tiba mampu melahirkan negara yang lebih besar dengan segala kekayaannya.
Ia juga menyebut ketika dua negara superpower berperang dengan senjata bom atom, yang menghancurkan negara-negara, tetapi Indonesia yang tidak memiliki teknologi apapun, justru mampu melahirkan negara besar dengan bermodal persatuan dan kesatuan yang ada dalam sila Pancasila. Ini terjadi karena kekuatan Pancasila.
” kerajaan dan kesultanan di Indonesia dengan suka rela menyerahkan kekuasaan dengan segala konsekuensi konstitusinya demi berdirinya NKRI, ini tidak terjadi di belahan dunia manapun kecuali di Indonesia,” jelas Prof Yudian.
Oleh karena itu Prof. Yudian mengajak segenap mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia yang hadir di forum ini untuk memahami bahwa seluruh umat Islam di Indonesia boleh meyakini dan mempertahankan keyakinan masing masing, tetapi juga harus menyepakati konsensus bersama, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Dasarnya menurut Prof. Yudian adalah bahwa sepeninggal Rasulullah, legitimasi tertinggi umat Islam adalah Ijma’ atau konsensus, bukan lagi pemahaman masing masing terhadap al Qur’an dan hadis, karena kalau itu yang dipegang maka akan terus timbul perpecahan dikalangan umat Islam sendiri. Di sisi lain dengan kebesaran hati umat Islam menerima konsesus bersama yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, maka ke depan, tidak mustahil Indonesia menjadi pemimpin negara-negara Muslim di Dunia, kata Prof. Yudian.
Comments