STARJOGJA.COM, JOGJA – DIY Berpotensi Hujan Lebat Pada 6 – 9 November 2018. Masyarakat diminta Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta Agus Sudaryatno menyebut melemahnya aliran massa udara kering dari Australia, adanya konvergensi atau pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Jawa serta kondisi menghangatnya suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi mengakibatkan hujan.
Hujan dengan intensitas lebat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi di beberapa wilayah DIY, antara lain:
- Kulon Progo (Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo)
- Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Minggir, Seyegan, Sleman)
- Gunungkidul (Ngawen, Gedangsari, Patuk, Purwosari, Playen)
- Bantul (Dlingo, Kretek, Pundong)
” Untuk tinggi gelombang di perairan selatan Yogyakarta diprakirakan berkisar antara 2.5 – 3.0 meter,” jelas Agus, dalam keterangan tertulisnya kepada Starjogja.com.
Baca Juga : Akhir Pekan Ini Cuaca DIY Cerah Berawan
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG DIY meminta masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Masyarakat dan nelayan diminta mewaspadai peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut terutama bagi nelayan dan wisatawan di sepanjang pantai selatan Yogyakarta
Comments