STARJOGJA.COM. SLEMAN – Ada banyak cara untuk mempelajari gempa. Mengambil konsep belajar sambil berwisata, Museum ini bisa dikunjungi masyarakat yang ingin belajar soal kegempaan. Museum gempa Prof. Dr. Sarwidi namanya.
Museum gempa Prof. Dr. Sarwidi Kaliurang Yogyakarta ini awalnya merupakan ide dari Dani Sumardani. Didirikan pada tahun 2007 di rumah Domes, Prambanan. Tak bertahan lama museum gempa ini pindah lokasi di Jalan Kaliurang, yaitu di Ploso Kuning dan di daerah Gentan.
“Tahun 2015, di Jalan Kaliurang tempatnya kecil, tidak bisa menampung wisatawan,” terang Prof. Dr. Sarwidi kepada Starjogja.com, Jumat (7/12)
Museum kemudian dipindahkan ke Kaliurang pada tahun 2015 di Jalan Malangyudo No. 25, Kota Wisata Kaliurang, Yogyakarta.
Di dalam museum terdapat berbagai macam alat simulasi gempa. Alat-alat tersebut merupakan hasil karya dari Prof. Dr. Sarwidi sendiri dan beberapa dari arsitektur UII untuk pembuatan miniatur rumah, kemudian dari jurusan Teknik Sipil yang merupakan benda-benda uji laboratorium.
“Sayang kalau dibuang, jadi bahan-bahan uji ini dari teman-teman Teknik Sipil UII, Atmajaya, dan lain-lain, yang berhubungan dengan pembangunan tahan gempa kita tampung,” imbuhnya.
Museum ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai kegempaan, selain itu
konsep museum ini ialah berwisata sambil belajar, karena museum ini sudah menjadi satu paket dengan wisata Kaliurang. Wisatawan yang pernah berkunjung ialah, pelajar PAUD, SMP,SMA, Mahasiswa hingga Pejabat Negara.
Comments