STARJOGJA.COM. Komunitas Kalijawi hadir membantu warga menyelesaikan masalah bersama. Kalijawi Jadikan Sungai Halaman Depan Rumah Warga.
Berdiri sejak 2012, Kalijawi merupakan paguyuban yang mengajak anggotanya untuk menabung. Anggotanya adalah warga di pinggiran Sungai Gajah Wong dan Winongo. Dua sungai tersebut menjadi asal nama dari paguyuban ini: “Kali” yang artinya sungai, “Ja” dari kata Gajah Wong, dan “Wi”dari kata Winongo.
“Kalijawi itu paguyuban ibu-ibu yang ada di bantaran sungai Winongo dan Gajah Wong. Kegiatan utama kita adalah penataan kampung dan juga menabung,” ujar Ainun, Kordinator Advokasi dan Jaringan Paguyuban Kalijawi, kepada Star Jogja FM, Selasa (11/12/2018).
Fungsi dari komunitas ini adalah berusaha menjadikan Kalijawi sebagai ruang berorganisasi untuk ibu-ibu agar terlibat aktif dalam pembangunan dan peningkatan kapasitas manusia dalam mengubah pola pikir dan juga perilaku di sungai dalam menangani sampah. Komunitas ini juga membuat perencanaan kampung yang di ajukan ke pemerintahan dan menjadi dasar dari pembangunan di kampung.
“Di kelompok kita, sudah tau bagaimana mengelola sampah, kita sistem nya berjaringan, kebetulan anggota kita ada yang juragan rongsok nanti ada yang mengumpulkan sampah ada juga yang mengambil dri kampung lain,” tuturnya.
Gerakan besar yang di lakukan komunitas ini dalam pengelolaan sungai adalah dengan membuat percontohan rumah menghadap ke sungai. Untuk di daerah Sidomulyo ada 8 rumah yang di pras 3 meter dari sungai untuk memberikan jalan inspeksi.
“Menghadapkan rumah ke sungai, jadi sungai sebagai halaman depan, kan kalau halaman depan pikirannya kan sayang kalau di kotori,” ujarnya.
Komunitas ini juga memiliki DPK (dana pembangunan komunitas) yang bisa diakses anggotanya seperti simpanan bergulir. Dana ini dari hasil tabungan ibu-ibu yang di jadikan simpan pinjam untuk bisa memenuhi kebutuhan kelompok.
Harapan dari komunitas ini agar masyarakat mau peduli dengan pembangunan kampung sendiri dan membuat perencanaan sesuai dengan apa yang di butuhkan.
Comments