STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Mahasiswa UGM kembali menciptakan aplikasi yang bisa digunakan masyarakat yaitu Bantuternak. Saat ini aplikasi ini sedang mengembangkan internet of things (IoT) berbentuk strap sapi yang telah dilengkapi dengan berbagai macam sensor diberi nama Pantauternak. Cara penggunaannya dengan melilitkan alat ke badan sapi.
“Adapun data pantauan yang dilaporkan secara real time meliputi suhu sapi, perkembangan berat badan, lokasi sapi, dan teknologi antimaling,” kata Ray Rezky Ananda selaku CEO Bantuternak kepada wartawan, Jumat (21/12/2018).
Ray menjelaskan alat Pantauternak diharapkan dapat memberikan solusi, inovasi, dan modernisasi efektivitas kerja di bidang peternakan Indonesia. Menurutnya Bantuternak sebagai perusahaan financial technology juga memberikan permodalan dan pendampingan ke peternak rakyat. Melalui konsep investasi bersama, ia mengajak banyak orang untuk membantu permodalan peternak kecil di pedesaan.
Baca Juga : Biomart UGM Jual Bibit Anggrek hingga Buah Melon
“Caranya sangatlah mudah, cukup menggunakan aplikasi Bantuternak yang tersedia di aplikasi Android, selanjutnya, Bantuternak akan memberikan laporan perkembangan berkala. Setiap investor dapat memantau perkembangan nilai investasi dan ternaknya cukup melalui handphone,” katanya
Ray bangga dengan aplikasi ini karena Bantuternak raih juara satu kompetisi I4startup yang selenggarakan Kementerian Perindustrian. Kompetisi yang bertajuk “Making Indonesia 4.0 Startup” diikuti oleh 15 tim startup lainnya bertujuan untuk mendorong lahirnya startup baru di bidang teknologi revolusi industri ke-4.
Atas prestasi sebagai juara pertama mendapat penghargaan berupa hadiah uang sebesar Rp 50 juta yang diberikan langsung oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto yang berlangsung di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (13/12) lalu. Ray menjelaskan aplikasi ini merupakan salah satu startup inkubasi Innovative Academy yang dikembangkan oleh Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM.
Comments