STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Sapi Asli Indonesia seperti sapi Bali, sapi Madura, sapi Pesisir dan sapi campuran akan tetapi banyaknya kasus uncontrol dalam mengkawinkan sapi-sapi lokal tersebut menyebabkan adanya penurunan sifat fenotipik. Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus dalam keterangan rilis yang dikirim ke wartawan mengatakan pengembangan kombinasi breed atau bangsa sapi asli di Indonesia perlu segera dikerjakan supaya dapat dihasilkan sapi komersial asli Indonesia.
“Sapi yang kita inginkan memiliki daya tumbuh yang bersaing dan dapat dioptimalisasi sesuai dengan sumber daya lokal,” katanya Jumat (21/12/2018).
Menurut Ali Agus, kondisi ternak yang dikembangkan perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan ketersediaan pakan di lokasi budidaya. Ia mencontohkan, bangsa sapi asal Eropa seperti Simmental maupun Limousin memang disukai oleh peternak di Indonesia dikarenakan ukuran tubuh yang besar, namun demikian, bangsa sapi tersebut memiliki banyak kelemahan untuk dikembangkan di negara tropis dikarenakan kondisi lingkungan seperti cuaca yang tidak mendukung dan jenis pakan yang berbeda.
Baca Juga : Mahasiswa UMY Ciptakan Batu Bata Dari Kotoran Sapi
“Terlebih lagi, setelah bertahun-tahun pengembangan sapi tersebut di Indonesia, ternyata permasalahan seperti kesulitan bunting dan permasalahan proporsi karkas yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh membuat peternak merugi dan pemenuhan kebutuhan daging sapi sulit untuk dicapai,” katanya.
Ia berpendapat, pengembangan kelayakan bangsa sapi yang perlu dikembangkan di Indonesia dengan mensinergikan dukungan dari kecukupan nutrien pakan dan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Serta potensi pengembangan jangka panjang terhadap bangsa sapi tertentu.
Comments