By 
STARJOGJA.COM. JOGJA – Pemerintah Yogyakarta terus mengembangkan pelayanan yang ada di Yogyakarta pada tahun 2019. Resolusi pemerintah kota Yogyakarta saat ini ialah agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat kota Yogyakarta.
“Wujud komitmen kami bagaimana kita bisa memberikan yang lebih baik untuk Yoyakarta, mungkin belum besar, tapi kita sebagai satu indikator bahwa kita semangat kita memayu hayuning bawana yang artinya kota Yogyakarta itu adalah mempercantik kota Yogyakarta, bukan fisik saja, tapi secara esensialnya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat ,” tutur Tri Hastono , Plt kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta kepada StarJogja FM, Senin, 7/01/2019.
Ia tidak memungkiri adanya sejumlah Permasalahan yang sering terjadi ,sepertimasalah sampah. Menurutnya, tempat sampah di tempat wisata sering terlihat kumuh. Hal ini dikarenakan kemampuan volume untuk menampung sampah melebihi kapasitas tempat sampah. Pemerintah mengharapkan para pelancong mengurangi penggunaan sampah tak ramah lingkungan, dan pemilik usaha agar menyediakan tempat sampah sendiri.
“Bersama-sama mencoba meyesuaikan apa yang harus dilakukan. Mudah-mudahan dapat terwujud di tahun 2019, kuncinya satu, perilaku bersama kita dalam menempatkan mengelola sampah ini yang memang harus menyesuaiakan,” katanya.
Pemerintah merencanakan pengelolaan sampah di Yogyakarta yaitu dengan dikelola oleh provinsi. Tri juga menyampaikan pesan walikota mengenai pengelolaan sampah di tempat wisata yang tingkat kunjungannya tinggi, diharapkan untuk menyediakan petugas untuk membersihkan sampah.
“Pengelolaan sampah secara mandiri, bank-bank sampah di setiap RW, dan aktifis lingkungan diharapkan bisa membantu pemerintah dalam mengelola sampah,”jelasnya.
Tri lebih lanjut menjelaskan Permasalahan kemacetan juga menjadi persoalan di Yogyakarta dimana saat ini jumlah kendaraan di jalanan Yogyakarta semakin padat. Pengguna jalan diharapkan lebih bijak dalam berkendara, seperti mengurangi jumlah kendaraan dan menggunakan fasilitas transportasi umum.
“Jalanan padat merayap di waktu-waktu tertentu saja, harus bersama-sama bisa menciptakan rasa nyaman, tertib, dan membuat kondisi aman. Agar masyarakat betah di Yogyakarta,” imbuhnya.
Comments