STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Size does matter. Masa sih? Setidaknya, menurut penelitian, ukuran memang berpengaruh. Ukuran perut yang makin lebar dan membesar, memiliki pengaruh terhadap otak anda.
Saat kelebihan berat badan, otomatis perut juga membesar. Ternyata hal ini mempengaruhi volume materi abu-abu dalam otak. Ia akan mengalami penyusutan. Hal ini diperkuat oleh data dari penelitian yang dipublikasikan oleh Jurnal Neurology.
Materi abu-abu yang berfungsi sebagai pusat pemrosesan dan menganalisa informasi, merupakan komponen utama sistem syaraf pusat. Terdiri dari sel syaraf tubuh, neurofil (dendrit serta akson unmyelin dan myelin), sel-sel glial (astroglia dan oligodendrocytes) dan kapiler. Berkurangnya volume abu-abu, memicu terjadinya demensia atau pikun.
Baca Juga : Misteri Biru pada Gigi Geligi Wanita Abad Pertengahan
“Studi terbaru menunjukkan hubungan antara penurunan volume materi abu-abu dengan resiko demensia,” kata Mark Hamer, Professor di Universitas Loughborough, Inggris seperti dikutip dari CNN.
Untuk mendukung teorinya, Hamer melakukan penelitian terhadap sebanyak 9,652 responden usia paruh baya, diantaranya dengan mengukur indeks masa tubuh (BMI) dan rasio lingkar perut-pinggul.
Sebagai informasi, BMI adalah rumus perhitungan yang mengaitkan antara berat badan dan tinggi badan seseorang. Nilai BMI 18.5 – 24.9 dikategorikan sebagai ukuran ideal, sementara nilai diatas 30, dikategorikan sebagai obesitas. Hal yang sama juga berlaku untuk rasio lingkar perut-pinggul. Nilai angka diatas 0.90 bagi pria dan diatas 0,85 bagi wanita dapat diartikan bahwa orang tersebut masuk kategori obesitas.
Selain itu, Hamer dan asisten penelitinya juga menggunakan MRI untuk melihat volume otak reponden. Dari proses tersebut diketahui beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya volume otak Usia, kegiatan fisik, kebiasaan merokok dan tekanan darah adalah beberapa diantaranya.
Kemudian apa yang mereka temukan, dan apa korelasinya?
Responden dengan BMI dan rasio lingkar perut-pinggul besar, memiliki volume materi abu-abu yang lebih rendah. Bahkan Hamer menyatakan bahwa berkurangnya ukuran otak berbanding lurus dengan meningkatnya volume lemak di bagian perut.
Namun Hamer menambahkan jika hingga saat ini, belum jelas apakah sejatinya kelainan pada struktur otak-lah peyebab obesitas, ataukah sebaliknya, obesitas yang mempengaruhi perubahan pada struktur otak.
Comments