STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Tukirin Partomihardjo dikenal sebagai Raja Krakatau karena mengenal seluk beluk Gunung Krakatau. Namun, sebenarnya sebutan Raja Krakatau itu karena ia meneliti tumbuhan dan binatang di Gunung Krakatau itu.
“Saya ahli biologi yang mengamati binatang yang kadang-kadang khususnya tumbuhan tumbuhan di sekitar Gunung Anak Krakatau,” katanya kepada Starjogja.com beberapa waktu lalu.
Prof Tukirin panggilan beliau mengatakan Gunung Krakatau sanga spesial. Karena dari Gunung Krakatau itu menyimpan ilmu soal tumbuhan pionir hutan tropis di Indonesia atau dunia.
Baca Juga : Perkenalkan Raja Krakatau Indonesia Prof Tukirin
“Krakatau itu sebagai laboratorium alam yang bagaimana perkembangan hutan tropis di Indonesia atau di dunia bagaimana dia pembentukan hutan itu terjadinya tumbuhan yang ada sekarang,” katanya.
Prof Tukirin mengaku menemukan beberapa tumbuhan terutama di Gunung Anak Krakatau itu masih sangat sederhana jenis-jenisnya masih sedikit. Selain itu hanya terdiri atas tumbuhan yang tahan dengan kondisi ekstrem.
“Kekurangan air kurang terekplor dengan matahari yang penuh dan lain sebagainya dengan suhu yang panas itu mereka disebut tumbuhan pionir yang mengawali kehidupan hutan tropis itu,” katanya.
Ia menyebut bebrapa tumbuhan yang mengawali kehidupan itu dari jenis-jenis Nyamplung, Ketapang Waru laut. Sementara yang paling dominan awal adalah Cemara laut atau Casuarina Equisetifolia.
“Umurnya pendek dia akan mati diganti dengan jenis lain. Jenis ini juga tidak bisa hidup di akan kalah dengan jenis yang memang membutuhkan kondisi yang bagus artinya bahwa jenis yang ada di Anak Krakatau yang baru mengawali itu tidak mudah di tempat lain tapi bukan berarti langka memang mampunya tumbuh disitu,” katanya.
Menurutnya penelitian yang ia lakukan dulu itu juga memicu ketrtarikan mahasiswa atau peneliti dari luar negeri. Banyak peneliti yang mengambil penelitiannya di Gunung Krakatau ini.
“Peneliti Indonesia juga ada tapi kurang begitu banyak. Lebih banyak mendampingi dari mahasiswa luar seperti Australia dari Inggris terutama Oxford aja dari Leeds university Jepang itu dari Kagoshima University dan lain sebagainya mereka tertarik pada proses hunain kembali suatu hutan tropis yang hilang suksesi primer,” katanya.
Comments