STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Masuki puncak musim hujan daerah Kulon Progo rawan bencana longsor dan banjir. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kulon Progo, Ariadi, pengaruh utama terjadinya bencana longsor maupun banjir ialah karena tingginya curah hujan di Kulon Progo.
“Sampai saat ini hampir 50 kejadian tanah longsor disejumlah wilayah, mengganggu akses jalan, serta ada pohon tumbang juga,” ujarnya Senin 21 Januari 2019.
Bencana longsor dan pohon tumbang di Kulon Progo terjadi di wilayah rawan bencana longsor seperti Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, dan Kokap. Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di wilayah Sentolo.
Baca Juga : Musim Hujan Datang, BPBD Kulon Progo Antisipasi Bencana
“Antisipasi dari masyarakat ialah sudah siapsiaga melalui desa-desa tangguh bencana dan bentukan kampung siaga bencana. Jadi bisa langsung ditangani oleh warga sendiri,” tambahnya.
Ariadi juga menuturkan bahwa BPBD Kulon Progo mengantisipasi adanya bencana longsor dengan memasang EWS (Early Warning System ) di rumah yang terancam longsor, dan membentuk desa tangguh bencana. Sedangkan untuk antisipasi bencana banjir, BPBD Kulomprogo membuat tanggul-tanggul ataupun bangket.
“Ada Pemerintah, BPBD, Kecamatan, Relawan yang selalu mengecek siapsiagaan, peran serta masyarakat itu juga yang utama,” imbuhnya.
Ariadi berharap langkahnya ini dapat membantu kesiapsiagaan masyarakat di Kulon Progo hadapi bencana, dan berharap bisa menyelamatkan seluruh masyarakat dari bencana.
Comments