STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Curah hujan tinggi menyebabkan debit air di puncak merapi alami kenaikan. Kepala pelaksana BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) DIY Biwara Yuswantara mengatakan kenaikan debit air ini belum menyebabkan potensi banjir lahar di kawasan merapi.
“Dalam beberapa waktu ini, ketika ada hujan di atas, kemudian beberapa waktu lalu ada informasi keruh dan mengandung material, itu lebih ke material lama yang ada di hulu sungai Gendol, bukan dari kubah merapi. Volume sungai Gendol masih bisa menampung debit air dari atas, selama tidak melebar ke mana-mana saya rasa masih aman,” tuturnya. Senin, (21/01/19).
Meskipun belum potensi banjir lahar, BPBD DIY tetap melakukan pantauan terhadap perkembangan hujan material dari merapi yang berdampak pada aliran sungai yang menurun kebawah. BPBD DIY juga berkoordinasi dengan BPBD Sleman dan melakukan diskusi dengan masyarakat yang tinggal di sepanjang kali Gendol.
Baca Juga : Bantul Jadi Daerah Rawan Banjir Tertinggi di Yogyakarta
“Kami juga ada relawan di posko-posko, termasuk juga komunikasi dengan masyarakat, sekarang masyarakat juga sudah menjauh dari sungai,” ujarnya.
Walaupun belum potensi banjir lahar, Biwara tetap memberi himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siapsiaga jika terjadi banjir lahar dari material merapi. Selain itu, diharapkan masyarakat untuk tetap mengikuti informasi dari lembaga-lembaga resmi seperti BPPTKG (Balai Penyelidik dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ) dan BPBD.
“Ya karena semua sudah familiar dengan kondisi itu, mereka membangun sinergi untuk meningkatkan siapsiagaan. Kami harap akan aman-aman saja, tetap jaga waspada segala kemungkinan terjadi,” katanya.
Comments