STARJOGJA.COM, London – Cerita-cerita tentang barang barang-barang langka atau penemuan arkeologi yang dicuri atau berpindah tangan ke negara lain, acap kita dengar. Ternyata cerita-cerita seperti itu tidak hanya dialami oleh negara kita, Indonesia, namun juga di Mesir, salah satu negara dengan jumlah penemuan benda-benda arkeologis atau artefak kuno yang terhitung tinggi.
Namun ada kisah yang cukup tidak menyenangkan terjadi soal artefak kuno. Mesir seperti yang disampaikan secara resmi oleh Kementerian Purbakala menyampaikan bahwa mereka telah menemukan dan mengambil kembali haknya atas artefak curian yang masuk kedalam daftar jual di sebuah rumah pelelangan di kota London, Inggris.
Artefak tersebut dikutip dari CNN merupakan bagian dari sebuah tablet berisi hieroglif nama Raja Amenhotep I yang memerintah sekitar tahun 1514-1493 SM, dipastikan dicuri dari Museum Karnak di Luxor pada tahun 1988, untuk kemudian diselundupkan keluar Mesir sebelum akhirnya berakhir di pelelangan.
Baca Juga : Gerakan Sejuta Budaya Kumpulkan 33.000 Data Artefak
Tablet kuno tersebut kemudian dikeluarkan dari dalam daftarr lelang dan selanjutnnya dikirimkan ke Kedutaan Besar Mesir di London pada bulan September 2018 dan pada akhirnya dibawa kembali ke tempatnya berasal pada 8 Januari 2019 yang lalu.
Memang, selalu ada godaan, salah satunya terkait materi.
Namun, apakah kekayaan material itu akan membuat kita mengorbankan kekayaan budaya?
Comments