STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Resistensi antibiotik selama ini dipercaya disebabkan karena kita tidak meminumnya sesuai anjuran. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghabiskan dosis yang diberikan oleh dokter.
Tapi penyebab resistensi antibiotik bukan hanya itu saja.
Jika antibiotik bukan satu-satunya solusi menangkal bakteri, lalu apa?
Baru-baru ini, sebuah tim ilmuwan menemukan total sebanyak 131 gen terkait resistensi. Bahkan salah satu set gen, blaNDM-1, diketahui kebal terhadap antibiotik paling mujarab, Carbapenems.
Journal Environment International menuliskan, gen tersebut ditemukan pada sampel tanah Kongsfjorden, sebuah pulau terpencil di Samudera Antartika.
David Graham, Professor of Ecosystems Engineering di Newcastle University, Inggris mengatakan kepada CNN, “Kemungkinan gen ini bisa sampai kesana hanyalah melalui perantara hewan atau manusia yang melakukan perjalanan.”
“Penelitian kami menemukan bukti bahwa resistensi terhadap antibiotik juga berkaitan dengan lingkungan.”
Graham menjelaskan bahwa gen dapat ditemukan dimanapun, namun ketika gen kebal antibakteri mencemari sumber air atau makanan akibat sanitasi buruk, maka akan sangat mudah menyebar.
“Sangat penting untuk menjaga kebersihan fasilitas kesehatan, penyimpanan air dan memiliki toilet yang layak. Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas apapun.”
Comments