STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Ribuan guru Tunisia demo meminta gaji yang tinggi. Ribuan guru Tunisia itu berpawai ke kantor perdana menteri menuntut kondisi pekerjaan lebih baik pada Rabu (6/2) kemarin.
Kondisi ini karena tingginya pengangguran dari anak muda dan golongan ekonomi bawah. negara tersebut. Bahkan pemerintah berada di bawah tekanan dari para pemberi pinjaman internasional untuk memangkas pengeluaran dan mengurangi defisit anggarannya yang besar.
Para guru meneriakkan: “Kami menginginkan hak-hak kami” dan “Ini merupakan revolusi pena” kata kiasan ini tidak langsung merujuk pada revolusi “Musim Semi Arab” yang meletus di Tunisia pada 2011 dan akhirnya menumbangkan Zine al-Abidine Ben Ali Presiden Tunisia waktu itu.
Baca Juga : Jateng Anggarkan Rp205 Miliar Untuk Guru Agama
Kondisinya berimbas pada para guru yang memboikot ujian bagi ratusan ribu siswa selama dua bulan, dan memicu para orangtua untuk mengadakan demonstrasi sendiri seperti dikutip dari Antara.
Perhimpunan Orang tua Nasional telah menyerukan demonstrasi besar pekan ini untuk memprotes terhadap nasib anak-anak mereka, dengan mengatakan mereka telah menjadi sandera dalam perselisihan antara serikat para guru dan pemerintah.
Serikat Guru telah meminta kenaikan gaji dan pengurangan usia pensiun, tuntutan-tuntutan yang pemerintah katakan tidak adil dan tak dapat dipenuhi.
Pemerintah juga sedang berunding dengan serikat sektor publik yang berpengaruh, yang mengancam mengadakan mogok dua-hari di seluruh negara itu bulan ini jika pemerintah tidak memberikan kenaikan upah bagi sekitar 670.000 pekerja.
UIGTT, serikat terbesar di Tunisia, menutup sekolah-sekolah, universitas-universitas, kementeriaqn-kementerian dan kota-kota di seluruh Tunisia bulan lalu dalam mogok serupa di seluruh negeri.
Ekonomi Tunisia bergolak sejak revolusi 2011, yang juga dipicu oleh kemarahan atas pengangguran dan kemiskinan.
Comments