STARJOGJA.COM, China – China berhasil uji coba bus nirawak 5G di Chongqing, pusat produksi kendaraan di Cina barat daya. Bus nirawak 5G ini bagian dari percepatan penggunaan teknologi 5G, di tengah meningkatnya pertikaian dagang dengan AS dan negara lain.
Laporan kantor berita Xinhua menyebutkan bus itu dilengkapi teknologi Controller Area Network dan radar laser yang mampu menyelesaikan semua operasi otonom dengan bantuan jaringan seluler 5G.
Bus nirawak 5G ini memiliki kecepatan maksimum 20 km per jam. Bus itu dikembangkan China Mobile raksasa teknologi Huawei, Universitas Tenggara dan perusahaan Prancis Easy Mile.
Baca Juga : 5G Akan Bisa Dinikmati Tahun 2019
China menjadi negara yang cepat dalam mengambangkan jaringan 5G di tengah pertikaian yang meningkat dengan AS terkait penahanan Meng Wenzhou, CFO raksasa telekomunikasi China Huawei di Kanada.
China telah meluncurkan layanan 5G di bandara Guangzhou, membuka stasiun pangkalan 5G pertamanya untuk wilayah dataran tinggi Qinghai Tibet dan uji coba jalan bus 5G autopilot tanpa pengemudi.
Sebelumnya, media resmi melaporkan bahwa tes bus dilakukan di area yang tertutup jaringan 5G, di mana jaringan membantu bus menyesuaikan kecepatan, dan mendeteksi hambatan dan lampu lalu lintas.
Para pejabat Cina mengatakan Cina ingin menjadi yang terdepan di AS dan negara-negara lain untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi 5G untuk merebut pasar di luar negeri.
Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) China, badan perencanaan negara, mengatakan bahwa mereka akan mempercepat pemberian lisensi komersial 5G untuk meningkatkan apa yang disebut konsumsi informasi di negara tersebut.
NDRC akan mempromosikan video berkualitas tinggi dan mendukung peluncuran saluran televisi 4K di seluruh China. Bahkan mereka memperkaya konten serta mensubsidi perangkat TV definisi tinggi super, realitas virtual, dan perangkat augmented reality di wilayah tertentu.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendorong konsumsi domestik di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi. Itu juga terjadi pada saat Huawei, yang memimpin upaya China untuk menjadi pemasok utama peralatan telekomunikasi canggih bagi operator seluler dunia, menghadapi tekanan yang semakin besar dari AS di tengah tuduhan bahwa itu adalah perpanjangan tangan pemerintah Cina, Hong Kong. berdasarkan laporan South China Morning Post.
Comments