STARJOGJA.COM, Gunung Kidul – Pemkab Gunung Kidul optimis dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor wisata di tahun 2019. Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul Hary Sukmono mengaku pihaknya optimis target PAD sektor wisata 2019 tercapai.
“Optimis kita tetapkan, jajaran pemkab Gunung Kidul kami membenahi destinasi tersebut baik obyek, komunitas, atraksinya dikuatkan dan suport dari dinas lain seperti dari dinas pekerjaan umum, melalui papan peringatan, papan petunjuk dsb,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Senin (11/2/2019).
Hary mengatakan target PAD di sektornya tahun in mencapai Rp. 28 M. Target itu bisa dicapai dengan melakukan penguatan di bidang kepariwisataan.
Baca Juga : Penyakit Demam Berdarah Dengue di Gunung Kidul Meningkat
“Penguatan pemanduan wisatawan seperti kelompok sadar wisata untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, ini bagian memberikan layanan ke wisatawan untuk datang ke Gunung Kidul kita upayakan bisa kondisi pariwista layanan ke wisatawan,” katanya.
Tahun in menurut Hary akan ada penataan pantai Drini. Upaya penataan ini dengan merelokasi para pedagang sekitar pantai ke atas.
“Relokasi diatas sehingga dari sisi keindahan estetika dan keamanan pedagangan wisatawan tidak ada yang korban dan kerugian. Jika ada laka laut temen SAR bisa cepat evakuasi,” katanya.
Pengembangan selanjutnya ada di Pantai Baron untuk fisik. Pengembangan ini akan berlanjut ke pantai lainnya.
“Belum tapi perencanaan dari tahun kemarin tahun ini detail enginering nanti berlajut ke pantai kukup dan selanjutnya,” katanya.
Hary mengatakan Pemkab Gunung Kidul tengah berupaya meningkatkan industri pariwsata. Terutama di bidang akomodasi pariwisata di Guunung Kidul.
“Jasa akomodasi parisiwata hotel Gunung Kidul. Kita sangat minim sehigga kami memberi ruang dan peluang kepada masyarakat dan investor untuk usaha akomodasi di Gunung Kidul. Antara jumlah kunjungan dengan jumlah ketersediaan kamar tidak seimbang,” katanya.
Diektahui pada tahun 2018 lalu Pemkab Gunung Kidul menarget kunjungan wisatawan mencapai 3,5 juta pengunjung. Namun hanya mencapai 3 juta lebih pengunjung saja.
“Juli da gelombang pasang yang lama jadi banyak pengunjung membatalkan kunjungan ke Gunung Kidul. Di akhir tahun kemarin terjadinya tsunami selat sunda berdampak ke kami jadi banyak yang membatalkan ke GK ini mempengaruhi jumlah kunjungan,” katanya.
Comments