STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Pengurangan sampah Kota Jogja sampai 30% di tahun 2025 menjadi tantangan berat bagi Pemerintah Kota Jogja. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jogja Suyana mengatakan program ini penting karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan sudah overload.
“Masyarakt harus sadar karena TPA ita sudah overload. Beberapa kali kita ditutup tapi sayangnya masyarakat belum merasakan hal itu. Kita berharap masyarakat mau memilih, memilah dan mengolah sampah,” katanya dalam Starjogja 101,3 FM Jumat (15/2/2019).
Pengurangan sampah Kota Jogja 30% di tahun 2025 ini menurut Suyana sudah sesuai dengan kebijakan strategis nasional. Pengurangan sampah Kota Jogja ini melalui beberapa langkah salah satunya bank sampah.
Baca Juga : Peningkatan Sampah di Sleman Capai 500 Ton per Hari
“Mengintensifkan bank sampah, pengendalian volume sampah, ada aturan kantong plastik juga sedotan plastik. Kita ada 475 bank sampah semuanya aktif tapi tidak berkembang,” katanya.
Banyaknya bank sampah di Kota Jogja ini belum diikuti inovasi dari para pengurusnya. Para pengurus diminta untuk membuat langkah kreatif agar masalah sampah terkurangi.
“Pengurus bank sampah harus kreatif, bank yang aktif yang survive terus berjalan karena inovasi dari pengrus kita harapkan dari bank sampah. Setiap beberapa bulan masyarakat perlu diberikan reward entah itu penabung terbanyak, tertua dll ,” katanya.
Suyana mengatakan pemkot Jogja memberikan dukungan kepada para pengurus bank sampah dengan motivasi. Harapannya jumlah sampah di Kota Jogja sebanyak 300 ton perhari terkurangi.
” Mengalami kenaikan, tapi tidak signifikan, naik normal kalo banyak event dan long weekend pasti naik,” katanya.
Comments