Radiasi Uranium Grand Canyon

STARJOGJA.COM – Pengunjung dan Pekerja di Museum Taman Nasional Grand Canyon diduga menghadapi bahaya, karena terpapar radiasi endapan Uranium. Bukan dalam kadar yang main-main, karena dari data yang disampaikan oleh pihak Safety, Health and Wellness Manager, sangat tinggi. Jumlahnya melebihi ambang batas keamanan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Elston Stephenson mengatakan kepada CNN bahwa pada awalnya ia  mempertanyakan keamanan  bagi para pengunjung dan pekerja terkait adanya kemungkinan terpapar radiasi, setelah dirinya menemukan 3 galon berisi endapan Uranium yang tampaknya telah berada disana selama kurang lebih 2 dekade terakhir.

Namun sayangnya tidak ada itikad baik dari pihak Museum Taman Nasional Grand Canyon untuk menjelaskan secara detil mengenai hal tersebut.  Kondisi inilah yang membuatnya mengirimkan surat kepada seluruh staf pada 4 Februari 2019 yang lalu.

Baca juga : Bukan Cuma Sinar Matahari, Serangan Kanker Kulit Juga Bisa Dipicu Faktor Berikut

“Jika anda bekerja dan beraktifitas di bagian Koleksi Museum pada rentang waktu tahun 2000 hingga 18 Juni 2018, kemungkinan besar anda terpapar radiasi Uranium.”

“Saya tidak mengatakan bahwa anda terkontaminasi atau akan mengalami masalah kesehatan. Saya hanya ingin mengatakan bahwa terdapat kandungan Uranium di lokasi anda bekerja. Secara hukum dan moral, saya berkewajiban untuk mengatakannya.”

Pernyataan segera dikeluarkan oleh pihak Taman Nasional. Mereka mengatakan kepada CNN, “Kandungan Uranium secara alamiah terdapat pada bebatuan Taman Nasional Grand Canyon. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kadarnya jauh berada dibawah ambang batas yang ditentukan.”

Menurut laporan yang disampaikan oleh Petugas Pengendalian Radiasi, hasil tes terhadap 3 galon yang ditemukan oleh Stephenson terindikasi kuat adanya kadar radioaktif. Namun zat tersebut tidak ditemukan di lokasi lainnya.

Masih berdasarkan laporan yang sama, isi galon pun telah dibuang ke lokasi awal endapan berasal.