STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) DIY mengusulkan tiga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta untuk ditutup. Hal ini berkaitan dengan tidak adanya kegiatan kuliah hingga belum terakreditasi PTS tersebut.
“Tiga saya sampaikan itu agak lama kami catat dan amati diskusikan dengan yayasannya. Pertama karena sudah tidak ada kuliah dan mahasiswa, dosennya sudah bubar. Kedua, mendekati seperti itu,” kata Kepala LLDIKTI DIY Bambang Supriyadi kepada Starjogja 101,3 FM Rabu (27/02/2019).
Bambang mengatakan kampus ketiga lebih baik dari pertama dan kampus kedua, hanya saja dosen pengajar tidak memenuhi kualifikasi minimum S2. Hal ini membuat kampus tersebut tidak bisa terakreditasi sehingga menyerah untuk ditutup.
Baca Juga : Kopertis V sebut ada 2 PTS yang bangkrut
“Tahun lalu kita sengaja kami akan melakukan pengecekan untuk perkembangan kampus ternyata kampusnya tidak ada orang tidak bsa ditemui yang bertanggung jawab,” katanya.
Bambang mengatakan PTS di Yogyakarta ada 106 dengan kondisi yang cukup sehat. Ia mencatat 90 persen PTS di Yogyakarta termasuk kategori sehat.
“Paling tidak 90 persen sehat walaupun ada yang sehat sekali ataupun sehat normal saja tapi ada 5-10 persen sehat terpaksa. Walaupun yang rendah akreditasi C masih bisa dibilang pantes. Sekarang lebih 80% yang akreditasi A dan B,” katanya.
Ia mengatakan secara akreditasi dari 106 PTS di Yogyakarta ada 627 program studi. Jumlah itu sudah ada 112 terakrediatasi A, lalu 360 terakreditasi B dan akreditasi C ada 60 PTS.
“Ada 117 program studi baru. Sangat menggembirakan dari 400 sekian menjadi 600 sekian program studi. Ada 6 PTS itu institusinya akreditasi A dan 39 akreditasi B dari 106. PTS di Jogja masih kualitas baik karena masih banyak akreditasi A dan B,” katanya.
Mutu PTS
Bambang mengatakan PTS yang bermutu baik setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian LLDIKTI DIY. PErtama jaminan mutu PTS dari internal kampus dan kedua dari eksternal kampus melalui akreditasi.
“Ukuran secara umum penjaminan mutu internal kalo sehat maka penjaminan mutu internal baik maka mutu eksternal termasuk yang baik jadi ukurannya terakreditasi walaupun c masuk kategori standar nasional,” katanya.
Penjaminan mutu internal kampus harus terjaga untuk menjaga kualitas PTS di Yogyakarta. Penjaminan mutu internal kampus ini bisa dilihat dari pembelajaran, penelitian, dosen yang terus dipantau.
“Supaya meningkat baik maka kami 4 tahun terakhir ada sosiliasasi ada penjaminan mutu harus punya standar dan tahun kemarin melakukan monitoring apakah sudah dilaksanakan. Sampai akhirnya kami (LLDIKTI DIY) dinilai menjadi LLDIKTI yang baik untuk mendorong perguruan tinggi,” katanya.
Penjaminan mutu internal ini juga akan berimbas pada penjaminan mutu eksternal PTS. Imbasnya akan menuju ke jumlah mahasiswa yang datang ke Yogyakarta untuk belajar di PTS Yogyakarta.
“Tahun 2006 ada gambaran datanya dari perkembangan mahasiwa baru relatif stagnan 33-34 ribu mahasiwa baru PTS Jogja meningkat lalu berhenti stagnan 35 ribu di tahun 2010. Setelah itu 2012-sampai sekarang meningkat terus sampai 55 ribu dalam kurun waktu 2010 itu naik rumayan,” katanya.
Comments