STARJOGJA.COM. HEALTH – Tak hanya mengancam kalangan lanjut usia, ternyata penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi juga berpotensi besar dialami oleh kaum milenial. Anak muda juga rentan pada penyakit yang tak jarang mengakibatkan kematian ini. Salah satu faktor risiko hipertensi adalah gaya hidup yang tidak tepat yang banyak dilakukan oleh sebagian generasi milenial.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 34,1% masyarakat Indonesia dewasa umur 18 tahun ke atas terkena hipertensi. Angka ini meningkat sekitar 7,6% dari hasil Riskesdas 2013 yakni 26,5%.
Dari data tersebut, prevalensi hipertensi pada generasi milenial usia 18—24 tahun sebesar 13,2% dan usia 25—34 tahun sebesar 20,1%.
Pakar Hipertensi Paskariatne Probo Dewi Yamin mengungkapkan bahwa penyebab hipertensi pada usia muda disebabkan oleh faktor esensial (95%) dan sekunder (5%).
Dia menjelaskan bahwa faktor esensial atau primer erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat.
“Gaya hidup yang dimaksud lebih mengarah pada aktivitas fisik yang berkurang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, makanan instan dan cepat saji yang banyak mengandung msg yang jika sering dikonsumsi akan meningkatkan risiko hipertensi,” tuturnya, baru-baru ini.
Di dalam data Riskesdas, prevalensi merokok pada remaja (10—18 tahun) meningkat dari 7,2% (Riskesdas 2013) menjadi 9,1%.
Adapun, konsumsi minuman beralkohol naik dari 3% menjadi 3,3%. Sementara proporsi aktivitas fisik yang kurang juga meningkat dari 26,1% menjadi 33,5%.
Paska melanjutkan bahwa hipertensi disebut dengan penyakit silent killer atau tidak menimbulkan tanda. Karena itu untuk mencegahnya disarankan para generasi milenial melakukan deteksi hipertensi sejak dini dengan cara memeriksakan tekanan darah secara rutin.
sumber Bisnis.com
Comments