STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Prinsip moderasi dalam beragama harus tetap dijaga oleh Perguruan Tinggi Islam di Indonesia. Hal ini yang diungkapkan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada seluruh Perguruan Tinggi Islam di Indonesia saat meresmikan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
“Moderasi dalam beragama adalah suatu yang niscaya. Cara kita beragama berorientasi pada aktualisasi dari pemahaman Islam tetap bisa dijaga di jalur yang moderat, tidak berlebihan, tidak ekstrem,” katanya dikutip dari Antara Senin (4/3/2019).
Moderasi dalam beragama, menurut Lukman harus terus digaungkan mengingat fenomena disrupsi saat ini tidak hanya menyentuh aspek teknologi, melainkan telah merambah pada persoalan agama. Agama yang sejatinya hadir untuk menjaga harkat dan martabat kemanusiaan justru disalahgunakan untuk merendahkan sesama manusia.
Baca Juga : Menag Sebut Madrasah Kini Jauh Berbeda
“Tidak hanya melontarkan ucapan yang bertolak belakang dengan ajaran agama tetapi diwujudkan dalam bentuk kekerasan atas nama agama serta merendahkan bahkan meniadakan eksistensi sesama manusia. Ini terjadi di banyak belahan dunia,” kata dia.
Pergurian tinggi Islam, juga harus mampu mengajarkan cara beragama dengan dilandasi rasa. Tanpa memiliki rasa, beragama menjadi sangat formalistik, kaku, cenderung fragmentatif, dan tidak memanusiakan manusia sehingga melenceng dari watak dasar agama itu sendiri.
“Maka sekali lagi saya meminta perguruan tinggi Islam bisa lebih proaktif merespons kenyataan seperti ini. Saya ingin titipkan bagaimana secara bersamaan kita mengembangkan rasa, karena saya merasakan kita beragama tidak hanya kekurangan, namun kehilangan rasa,” kata dia.
Pemerintah, menurut Lukman, selama ini telah secara serius dan fokus mengembangkan lembaga-lembaga pendidikam Islam di Tanah Air. Peresmian Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga tersebut, menurut dia, menjadi bukti bahwa selama ini pemerintah tidak abai terhadap pengembangan kehidupan Islam.
Comments