STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Anak-anak diharapkan tidak dilibatkan dalam kampanye Pemilu 2019. Ketua Bawaslu DIY Bagus Sarwono mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi Pemilu Ramah Anak kepada peserta Pemilu untuk tidak melibatkan anak-anak.
“Konsep kampanye yang tidak mengundang dan melibatkan anak anak. Kampanye dilakukan dengan cara yang tidak negatif. tidak show off secara fisik sehingga anak tidak takut ketika melihat kampanye tersebut,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Jumat (29/3/2019).
Bagus mengatakan konsep Pemilu ramah anak ini harus dilakukan kepada semua elemen peserta Pemilu 2019. Terutama tidak memobilisasi anak saat kampanye.
Baca Juga : Bawaslu Kota Jogja Petakan Titik Rawan Pemilu
“Misal di panggung diminta menari atau menyanyi melakukan sesuatu yang dilakukan oleh anak. Sosialisasi itu pernah kita sampaikan,” katanya.
Sosialisasi Pemilu ramah anak ini sudah dilakukan Bawaslu di beberapa media mulai dari online maupun langsung ke lapangan. Hingga selama ini masih kondusif untuk Pemilu ramah anak.
“Ada sanksi merupakan bagian dari larangan kampanye. Masih kondusif biasanya ada arak-arakan kita berharap tidak ada pelibatan anak,” katanya.
Menurutnya, setiap peserta Pemilu wajib menyuguhkan kampanye yang enak dan nyaman dilihat oleh anak-anak. Yaitu kampanye yang tidak menunjukkan kekuatan yang intimidatif di area publik atau umum.
“Tidak unjuk kekuatan yang intimidatif dengan membawa pentungan dan tidak melibatkan anak-anak,” katanya.
Comments