STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Kasus bullying Audrey membuat semua orang terperangah dengan sikap remaja saat ini. Media sosial menjadi perhatian orangtua setelah Kasus bullying Audrey ini. Bijak menggunakan media sosial jadi point penting.
Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan orangtua perlu memberikan kesadaran tentang pemanfaatan media sosial kepada anak dan remaja agar tidak memunculkan persoalan perundungan (bullying). Sehingga akan memunculkan bijak menggunakan media sosial.
“Anak perlu disadarkan bahwa sosmed itu adalah ranah publik meskipun dia mengakses dari perangkat pribadinya. Anak merasa hak untuk mem-posting apapun karena melalui perangkatnya,” kata Vera kepada Antara Kamis (11/4/2019).
Baca Juga : Belajar dari Kasus Bullying Audrey
Menurut Vera, orangtua perlu memberikan pengertian media sosial yang diisi dengan berbagai karakter orang di dalamnya sehingga anak harus berhati-hati.
Vera juga meminta orangtua untuk tidak memberi hukuman fisik jika tidak berhasil mengajak diskusi kepada anak.
“Hukuman fisik tidak akan membawa hasil yang diharapkan. Justru anak hanya akan takut, tapi tidak paham mengapa dia tidak boleh sembarangan menggunakan media sosial,” katanya.
Jika anak terlanjur menjadi korban perundungan di media sosial, seperti yang dialami siswi Sekolah Menengan Pertama (SMP) di Pontianak bernama Audrey (14), orangtua bisa saja meminta anak menutup akun media sosialnya. Hal inilah yang membuat orangtua dan anak bijak menggunakan media sosial.
“Hal yang paling bijak adalah tidak membalas. Jika membalas, artinya kita sama buruknya dengan si pelaku bullying. Orangtua boleh menyimpan bukti bullying yang diterima anak melalui media sosial (screen shot dan sebagainya) sebagai bukti jika suatu saat nanti diperlukan,” ujar Vera.
Comments