STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Olahraga saat puasa di bulan Ramadan jadi pertimbangan semua orang. Beberapa orang akan menghindari olahraga tapi sebagian lagi olahraga saat puasa menjadi tantangan tersendiri tapi jenis olahraga apa yang tepat saat puasa?
Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter spesialis olahraga, Michael Triangto pun membagikan tipsnya. Michael menyarankan untuk berolahraga pada pagi hari.
“Waktunya di tengah-tengah setelah selesai sahur dan sebelum berangkat kerja,” kata Michael kepada Bisnis, Minggu (5/5/2019).
Baca juga: Malas Olahraga? Jalan Kaki Bisa Jadi Alternatif Turunkan Berat Badan
Umumnya, waktu yang akan digunakan adalah sekitar 60 hingga 90 menit. Salah satu olahraga yang dinilai Michael baik saat Bulan Ramadan adalah berjalan kaki.
Ia juga meminta untuk melakukannya tidak seorang diri, melainkan bersama keluarga. Sebab, tak hanya menyehatkan fisik, namun berjalan kaki juga dapat menyehatkan mental dan sosial.
“Kalau tidak terbiasa olahraga, manfaat secara fisik, yaitu nilai kebugaran akan sangat meningkat, karena berjalan kaki tidak membuat seseorang capek dan haus, secara mental pada waktu bekerja dan menjalani hari pun tidak akan terganggu. Sosial juga sehat karena kedekatan dengan keluarga menjadi lebih kuat,” katanya.
Selain berjalan kaki, Michael juga memberi opsi untuk bersepeda. Tentunya, karena bersama anggota keluarga yang memiliki rentan usia dari muda hingga tua, ini akan dilakukan perlahan. Michael mengatakan bahwa kedua olahraga ini sangat baik dilakukan pada pagi hari.
“Untuk pagi hari, paling bagus adalah olahraga ringan yang berjenis kardio atau aerobik seperti berjalan kaki dan bersepeda,” ujarnya.
Nah, apabila Anda tidak dapat berolahraga di pagi hari, Anda tak perlu khawatir. Sebab, dokter Michael juga menyarankan olahraga untuk dilakukan pada sore hari. Lebih tepatnya ialah sekitar pukul dua hingga tiga sore.
“Karena pada jam segini, biasanya puncak ngantuknya orang-orang. Jadi daripada tidur, lebih baik kalau digunakan untuk olahraga,” katanya.
Untuk pilihan olahraga, Anda dapat menggabungkan jenis aerobik dan unaerobik. Dalam hal ini, dokter Michael mencontohkan treadmill dan latihan beban.
“Untuk beban tidak boleh terlalu berat. Jadi gunakan berat badan sendiri saja. Seperti push up, pull up, sit up dan sebagainya,” katanya.
Comments