By 
STARJOGJA.COM. JOGJA – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT ) jadi langkah Pemerintah untuk mengurangi kemiskinan. Program ini juga untuk memicu bergulirnya roda perekonomian hingga tingkat bawah.
Kabid. Penanganan Kemiskinan Dinas Sosial DIY, Agus Setyanto, SE, MA menjelaskan Bantuan pangan non-tunai (BPNT) ini hanya dibatasi berupa beras dan telur. Kepada penerima manfaat,Pemerintah akan memberikan bantuan senilai Rp110 ribu per bulannya.
” Beras dan telur dipilih karena merupakan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein masyarakat,” ungkapnya saat Mengudara di Radio Star Jogja, Jumat ( 10/05).
Pada prinsipnya, BPNT tidak boleh dicairkan dalam bentuk uang tunai. Nantinya uang tersebut akan ditransfer ke rekening masing-masing tiap bulannya dan bisa ditukarkan dengan beras atau telur di E Warung atau warung yang menjadi mitra Himbara yang tersebar di wilayah penerima manfaat.
Ia menyebut di DIY pada tahun 2019 ada 289.741 ribu Keluarga penerima manfaat. Jumlah ini menunjukkan adanya penurunan penerima bantuan sebanyak 27.222 KK.
” Penurunan jumlah penerima ini terbanyak di bantul sejumlah 22 127 Keluarga Penerima Manfaat,” lanjutnya.
Agus mengatakan penurunan ini merupakan hasil dari verifikasi yuagn dilakukan lewat Musyawarah Desa (Musdes) dan Musyawarah Kelurahan ( muskel). Lewat element di lapangan ini, Pemerintah mengupdate data, serta mengedukasi masyarakat agar sama-sama berjuang mengentaskan kemiskinan, karena menurutnya tugas mengentaskan kemiskinan tersebut merupakan tanggung jawab lintas sektor.
Sementara itu, Endang Sulistyawati Pimpinan Bidang Pemasaran Bisnis BNI KC Yogyakarta selaku mitra penyalur BPNT menyebutkan dalam penyaluran kartu bantuan, pihaknya menggandeng para pendamping dan para agen. Keberadaan mereka membantu kesulitan yang mungkin ditemui penerima bantuan di lapangan.
” Mereka akan membantu penerima manfaat yang mengalami kesulitan,” jelasnya.
Comments