STARJOGJA.COM, Kulon Progo – Menghadapi musim kemarau 2019 ini BPBD Kulon Progo pantau kekeringan di wilayahnya. Kepala BPBD Kulon Progo Aryadi mengatakan pemerintah sudah antisipasi kekeringan selain dropping dengan membangun perpipaan.
Pipanisasi ini dibangun dari air Sungai Progo di wilayah Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo. Saat ini proses pipanisasi itu masih berjalan.
“Daerah Kokap di Girimulyo Kaliabawang, Nanggulan, Sentolo dan Lendah keseluruhan ada 19 desa kalo 2018 itu sampai 25 desa. Tahun lalu karena cukup panjang,” katanya kepada Starjogja Kamis (16/5/2019).
Baca Juga : Potensi kekeringan di Sleman, BPBD Siapkan ini
Aryadi mengatakan tahun ini pantauan wilayah potensi terjadi kekeringan masih sama dengan tahun lalu. Ia memprediksi jumlahnya jelas berbeda dengan tahun lalu.
“Wilayah masih sama tapi volume akan berkurang kita prediksi. Sumur resapan dari Kalibawang tetap terjaga sampai akhir musim kemarau masih mencukupi,” katanya.
BPBD Kulon Progo pantau kekeringan ini bekerjasama dengan Dinas Sosial baik Kabupaten maupun Propinsi. Bpbd Kulon belum turuntangan karena belum ada kondisi tanggap darurat dari Bupati Kulon Progo.
“Karena belum ada tanggap darurat dari bupati nanti Dinas Sosial Propinsi dan tahun lalu ada dropping. Nanti bupati mengeluarkan keluarkan tanggap darurat nanti BPBD akan lakukan dropping,” katanya.
BPBD KUlon Progo menyiapkan 6 armada tanki untuk dropping. Namun penggunaannya akan dikomunikasikan bagi mitra peduli bencana baik dari BUMN, BUMD, atau komunitas masyarakat.
“Nanti kalo ada komintas yang mau membantu silahkan,” katanya.
Comments