STARJOGJA.COM, Yogyakarta – Keselamatan pasien menjadi bagian penting dan inti dari Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Program Pascasarjana Magister Manajemen Rumah Sakit sekaligus Direktur Klinik Pratama Firdaus Dr. dr. Arlina Dewi, M.Kes. memberikan contoh tentang pasien anak yang meninggal karena kesalahan pemberian dosis Nacl. Sehingga Obat beresiko tinggi harus memiliki penyimpanan tersendiri.
“Anda harus memisahkan obat-obatan yang beresiko tinggi. Disimpan ditempat khusus. Sehingga saat kita melayani pasien, obat-obat yang beresiko tinggi ini tidak terambil,” katanya pada acara pelantikan pengurus Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) cabang Yogyakarta periode 2019-2024, Jumat 3 Mei 2019.
Menurutnya, sekalipun bisa membuat bangunan bagus, klinik nyaman, pelayanan ramah, tapi pasien keluar dari klinik tiba-tiba drop maka itu akan sangat merugikan banyak pihak. Sehingga hal ini juga harus menjadi perhatian utama bagi klinik. Akreditasi ini jadi penting agar faktor keselamatan terjaga.
Baca Juga : Penyalahgunaan Obat Via Online Kebanyakan Anak Muda
“Keselamatan pasien dalam akreditasi klinik berada di bab 4. Untuk itu, dalam pelaksanaan akreditasi klinik terdapat beberapa hal yang harus dikuasai. Struktur akreditasi yang terdiri dari bab 1 administrasi manajemen, bab 2 layanan klinis yang berorientasi pasien, bab 3 upaya di bidang penunjang dan bab 4 upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien,” katanya.
Penilaian akreditasi dilakukan dengan menilai setiap elemen penilaian pada setiap kriteria. Akreditasi klinik dilakukan selama dua hari dengan dua surveyer akreditasi manajemen dan UKP. Dalam pelaksanaannya, penilai akan meminta dokumen-dikumen berupa regulasi internal. Selain itu, akan dilakukan telusur terhadap pelaksanaan manajemen pelayanan klinis, yang dilakukan dengan wawancara, observasi, monitoring dan evaluasi.
Comments