STARJOGJA.COM, News – Kasus antraks di Gunungkidul beberap waktu lalu membuat Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta melakukan pengujian ke sapi. Hasil pengujian laboratorium untuk beberapa sampel sapi Yogyakarta negatif antraks.
“Sudah ada hasilnya. Semua sampel yang diuji dinyatakan negatif antraks,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmantokepada Antara, Selasa (11/6/2019).
Menurut Sugeng, sapi Yogyakarta negatif antraks sudah diwaspadai Pemkot. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melakukan lokalisasi sapi, sedangkan Kota Yogyakarta melakukan pengujian laboratorium.
Baca Juga : 347 Sapi Gunungkidul Disuntik Antibiotik
“Di Kota Yogyakarta pun, sebenarnya hampir tidak pernah ada sapi dari Gunungkidul yang masuk. Biasanya, sapi yang masuk ke Yogyakarta berasal dari Bantul dan Boyolali,” katanya.
Selain itu, lanjut Sugeng, sapi yang dimiliki beberapa peternak di Kecamatan Kotagede dan Tegalrejo biasanya tidak ditujukan sebagai sapi konsumsi untuk disembelih, tetapi sapi tersebut dipelihara untuk dibesarkan saja kemudian dijual menjelang Idul Adha.
Meskipun demikian, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta juga melakukan upaya pencegahan dengan menyemprotkan disinfektan di penampungan sapi yang berada di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan.
Setiap hari, RPH Giwangan bisa memproduksi sekitar dua ton daging sapi untuk didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di Kota Yogyakarta.
“Kami pun memberikan antibiotik ke petugas di Rumah Pemotongan Hewan Giwangan yang kerap bersentuhan langsung dengan sapi-sapi yang akan disembelih,” katanya.
Selain antraks, penyakit yang juga kerap menyerang sapi atau hewan ternak lain adalah penyakit kuku dan mulut.
“Untuk penyakit ini, juga sangat jarang terjadi di Kota Yogyakarta. Penyakit tersebut biasanya terjadi karena kondisi kandang yang tidak bersih dan sehat,” katanya.
Comments