STARJOGJA.COM, Bantul – Kebakaran di Bantul tercatat meningkat dari sebelumnya saat memasuki musim kemarau 2019. Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan angka kebakaran di Bantul semakin meningkat baik kebakaran rumah maupun lahan.
“Bulan Januari 2019 hanya 4 kejadian di Februari dua kejadian Maret 6 kejadian diliat dari trennya tidak begitu besar tapi menginjak Mei 2019 luar biasa ada 25 kejadian,” katanya kepada Starjogja 101,3 FM Selasa (18/6/2019).
Dwi mengatakan semua kejadian kebakaran di Bantul ini terjadi rata-rata karena kelalian manusia.
Baca Juga : Antisipasi Ancaman Kebakaran, Bantul Tambah 3 WMK
“Kenapa terjadi, karena memang masih mudah lalainya masyrakat kita,” katanya.
Pihakny berupaya menimilisir angka kebakaran di Bantul dengan membentuk bantuan relawan kebakaran dari masyarakat. Pihaknya melatih masyrakat yang bisa memadamkan api saat terjadi kebakaran.
“Setiap angkatan 50 orang kita latih, sehingga banyak yang paham mengatasi kebakaran,”katanya.
Dwi menjelaskan jika timnya mengalami kendala saat memadamkan api karena masyarakat terlambat menginformasikan. Selain itu lokasi kejadian agak sulit dimasukin mobil Damkar jalan sempit.
“Kedepan kami akan membuat solusi dengan membangun sarana prasarana hidran kering yang tidak terjangkau mobil besar,” katanya.
Ia memetakan kasus kebakaran di wilayahnya terjadi di padat pemukiman dan lahan perkebunan di Bantul. Seperti kabakaran di perumahan dengan padat pemukiman ada di Kasihan, Pleret, Wukirsari.
“Kebakaran lahan itu ada di Piyungan, Pundong, Pleret karena di situ perkebunan masyarakat banyak. Pemicunya dari bakar sampah atau cari rumpu sambil merokok dan itu jadi salah satu pemicu,” katanya.
Comments