STARJOGJA.COM. SLEMAN – Sebanyak 2500 anak ikuti Jambore Tanggap Bocah (Tabo) . Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman dan diselenggarakan di Lapangan Pemda Sleman pada hari Senin (8/7).
Seluruh peserta yang terdiri dari anak-anak ini merupakan kader yang tergabung dalam Tabo yaitu, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dimulai sejak dini yang telah dimulai sejak tahun 2009 yang kini berjumlah 2800 anak berasal dari Desa Pandowoharjo, Desa Caturharjo, Desa Tridadi, dan Desa Trimulyo Kecamatan Sleman.
Dalam kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan terobosan baru yaitu kolabotasi kegiatan Tabo dengan gerakan berantas Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sekaligus dicanangkan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam kegiatan jambore tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan bahwa Pencanangan ini juga sekaligus sebagai kegiatan preventif promotif dengan meningkatkan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Program gerakan berantas Demam Berdarah Dengue (DBD), telah menjadi salah satu Program Kerja Kegiatan Kabupaten Sleman sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sleman yang lebih sehat,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut juga Sri Purnomo kembali menghimbau kepada masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan terhadap DBD. Menurutnya, upaya tersebut bisa dilakukan melalui hal kecil seperti membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, senantiasa menjaga kebersihan pribadi maupun lingkungan, dan upaya upaya kecil lainnya sebagai permulaan.
Sementara itu, Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas terobosan dalam penanggulangan DBD yang melinatkan kegiatan Tabo. Menurut Joko, kader-kader kesehatan yang melibatkan masyarakat sangat membantu dalam pelaksanaan penanggulangan DBD.
“Dari sisi masyarakat, jelas kita merasa terbantu dengan adanya kader-kader kesehatan, baik dewasa maupu anak – anak. Termasuk dalam kegiatan kali ini, yang menarik karena kegiatan ini melibatkan dan memberdayakan anak-anak usia sekolah dasar,” katanya.
Lebih lanjut, terkait kegiatan penanggulangan DBD di wilayah Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan bahwa kegiatan penanggulangan DBD baik terobosan maupun program yang telah ada akan sangat tergantung kepada kepedulian masyarakat terhadap perilaku hidup sehat dan bersih serta, kepedulian masyarakat dalam mengantisipasi hal – hal yang dapat menjadi penyebab DBD.
Comments