STARJOGJA.COM, JOGJA – Dinas Sosial Kota Yogyakarta teruskan pemuktahiran data Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS). Dalam pendataan dilakukan dua kali uji publik. Hal itu dilakukan guna memastikan KSJPS diterima keluarga yang membutuhkan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Sosial Dinsos Kota Jogja Supriyanto mengungkapkan untuk penerima KSPJPS akan dilihat dari tujuh aspek. Parameter tersebut di antaranya pendapatan dan aset, papan, pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, dan kondisi sosial.
Supriyanto mengatakan Uji publik ini melibatkan tokoh masyarakat seperti ketua RT atau RW. Data yang dimiliki Dinsos nantinya akan dipaparkan pada para pengurus kampung untuk memastikan apakah KK tersebut memang berhak atau tidak untuk mendapat KSPJS.
“Kalau RT/RW kan mengerti kondisi lapangan yang sebenarnya. Misal nanti ada perubahan akan kami beri tanda. Jadi dengan uji publik ini KSPJS bisa diterima orang yang berhak,” jelasnya.
BACA JUGA : Pemkot Jogja Akan Evaluasi Peserta KMS
Ia menegaskan kejujuran menjadi penentu validitas data. Keluarga yang didata diharapkan memberikan informasi dan data yang lengkap dan benar tanpa ada yang ditutupi.Untuk petugas pendataan,diharapkan mereka bisa bertindak seobyektif mungkin dalam menggali data yang dibutuhkan.
” Kejujuran dari tokoh masyarakat di lingkungan juga sangat penting. Berikan data yang sebenarnya, tidak usah ewuh pekewuh agar program ini tepat sasaran,” himbaunya.
Menurutnya, jika ada Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial yang merasa telah mampu bisa mengajukan permintaan kepada pengurus lingkungan agar tidak menerima lagi pada tahun depan. Data itulah yang akan disampaikan pada uji publik Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS).
Data penerima KSJPS 2019 sebanyak 15.282 kepala Keluarga (KK). Terbagi dalam dua kategori, rentan miskin 12.449 KK dan kategori miskin sebanyak 2.783 KK. Data KSJPS sudah ditetapkan oleh Wali Kota Jogja. Sementara itu, pada 2018 tercatat ada 4.781 KK penerima KSJPS. Dibagi dari 12.456 KK rentan miskin dan fakir miskin 16 KK.
Comments