STARJOGJA.COM, Kulonprogo – Pemkab Kulonprogo menerapkan aplikasi BumilKu untuk pantau kehamilan dan persalinan ibu sejak 2018 lalu. Aplikasi tersebut diharapkan bisa menekan Angka Kematian Ibu (AKI).
Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan dan Pemberdayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Indra Cahya Nugraha mengatakan, di 2018 ada tiga kasus kematian pada ibu melahirkan. Sementara tingkat kematian bayi pada 2017 mencapai 8,19 per 1.000 kelahiran bayi. Angka tersebut dinilai tergolong rendah.
Dalam upayanya menekan AKI, Pemkab Kulonprogo berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan terutama bagi ibu hamil.
Baca Juga : Buku Hamil Tanpa Galau Pandu Ibu Hamil Indonesia
“Kita tingkatkan jaminan kesehatan juga gizi dari ibu hamil agar mengurangi risiko kematian saat melahirkan,” ujarnya pada Harianjogja Senin (22/7/2019).
Salah satu program yang diandalkan Pemkab Kulonprogo yaitu aplikasi BumilKu yang sudah diluncurkan dari tahun lalu. “Kehamilan ibu bisa dimonitoring. Ibu hamil datang ke puskesmas itu nanti dicek. Nanti lewat aplikasi itu kita bisa petakan resiko kehamilan ibu,” ujarnya.
BumilKu merupakan akronim dari Ibu Hamil Kulonprogo. Dalam aplikasi tersebut termuat data digital keseluruhan ibu hamil. Letak dan posisi ibu hamil secara geografis pun terpantau.
Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Pengendalian Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Risdiyanto mengatakan, AKI menjadi salah satu prioritas Pemkab Kulonprogo dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Selain AKI, prioritas SDGs lainnya yaitu angka melek huruf, angka kemiskinan, dan tingkat ketimpangan. “Harapan kami, angka kematian ibu melahirkan bisa terus ditekan sampai nol,” ujar Risdiyanto.
Comments