STARJOGJA.COM, Musik – Belakangan ini nama penyanyi sekaligus pencipta lagu campursari Didi Kempot mendadak membanjiri media sosial. Bahkan muncul istilah-istilah bagi para fans militannya. Sebut saja Sad Boys, Sad Girls, Sobat Ambyar dan sebagainya.
Bermula dari unggahan Twitter yang memperlihatkan Didi Kempot manggung di Taman Balekambang Solo pada Juni 2019 yang dibagikan penggemarnya. Kemudian acara Ngobam yang diinisiasi penyiar radio sekaligus conten creator Gofar Hilman yang viral di Juli 2019 ini. Lini masa dipenuhi tentang sosok adik kandung Mamiek Srimulat ini yang dianggap mewakili perasaan kaum milenial yang dekat dengan tema patah hati.
Maka tidak heran jika penggemarnya menyebut Didi Kempot adalah “Godfather of Broken Heart”.
Baca Juga : Saat Balita Hafal Lagu Dewasa, Lalu ?
Ada juga yang menyebutnya Lord Didi, Bapak Loro Ati Nasional dan sebagainya. Hal itu dirasa tepat karena lagu-lagunya sebagian besar bertemakan patah hati. Beberapa judul yang populer diantaranya Cidro, Sewu Kuto, Suket Teki, Pantai Klayar, Dalan Anyar dll.
Salah satu lagunya berjudul Cidro menceritakan seorang wanita yang mengkhianati kekasinya. Padahal sang pria sangat mencintai wanita tersebut.
Wes samestine ati iki nelongso
wong seng tak trisnani mblenjani janji
opo ora eling naliko semono
kebak kembang wangi jeroning dodo
kepiye meneh iki pancen nasibku
Meski berbahasa jawa, namun liriknya mudah dipahami. Narasi yang diciptakan Didi kempot menjadi sangat nyata bagi semua orang yang pernah patah hati. Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya dan susah move on merupakan hal biasa dalam realitas percintaan. Karena sejatinya jatuh cinta dan segala ceritanya dialami semua orang. Jadi, marilah merayakan patah hati dengan bersenandung campursari bersama lord Didi.
Comments