STARJOGJA.COM, News – Kelompok teroris Jamaah Islamiyah, JI, disinyalir mulai mengikuti strategi politik seperti yang dilakukan ormas Front Pembela Islam atau FPI. Director Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) Sidney Jones mengemukakan FPI berhasil memberikan contoh bagi JI agar menggunakan jalur politik dan advokasi sebagai salah satu upaya.
Menurut Sidney Jones, kelompok teroris JI sudah sadar aksi kekerasan menggunakan bom tidak lagi relevan di Indonesia, karena itu JI mulai mematangkan kadernya untuk mengikuti jejak FPI. Langkah JI itu dimaksudkan untuk memuluskan rencana mereka membangun negara khilafah di Indonesia.
“FPI kini sudah lebih berhasil mendorong penerapan syariah daripada organisasi jihadis yang pakai kekerasan. JI sudah mulai melihat itu dan mulai mengikutinya serta mulai menghindari kekerasan,” tutur Sidney Jones kepada Bisnis, Selasa (13/8/2019).
Baca Juga : Selain Atasi Terorisme, Inilah Tugas Satgas Anti Teror Polda DIY
Kendati tidak setuju dengan aksi kekerasan, hingga saat ini kelompok teroris JI, menurut Sidney Jones, masih belum berhenti mengirimkan kadernya ke Suriah untuk mendapatkan keterampilan militer.
“JI melihat latihan perang atau idad itu sebagai sesuatu yang sangat penting, maka dari itu, JI tetap mengirimkan kadernya ke Suriah,” kata Sidney Jones.
Sidney berpandangan organisasi teroris JI memiliki strategi jangka panjang hingga 25 tahun ke depan, karena itu kelompok JI lebih memilih untuk melakukan infiltrasi politik daripada menggunakan bom meneror masyarakat.
“JI menganggap Indonesia saat ini tidak layak untuk berperang, karena itu strategi yang dipilih JI adalah melakukan infiltrasi politik,” ujarnya.
Comments