STARJOGJA.COM, JOGJA – Perekonomian DIY Tetap Terjaga Pada Level Optimis. Survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada periode Juli 2019 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian DIY tetap terjaga pada level optimis.
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2019 yang tercatat 144,2, jauh di atas batas indeks 100. Indeks tersebut juga lebih tinggi 10,4 poin dari indeks pada bulan yang sama tahun lalu.
Deputi Direktur Perwakilan Bank Indonesia DIY, Miyono menjelaskan tetap terjaganya optimisme konsumen pada Juli 2019 ditopang oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan. Hal ini teridikasi dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing sebesar 137,8 dan 150,5, meski terdapat sedikit koreksi dibandingkan capaian indeks Juni 2019.
” Hasil survei juga menunjukkan bahwa IKK dan IKE Kota Yogyakarta merupakan yang tertinggi dibandingkan indeks kota lain di wilayah Jawa,” jelas Miyono kepada Starjogja.com, Rabu (21/08).
Responden memperkirakan tekanan harga pada 3 bulan mendatang (Oktober 2019) meningkat dibandingkan kondisi pada September 2019 maupun Oktober 2018. Hal ini tercermin dari Indeks Ekpektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang berada pada level 175,5, atau lebih tinggi 8,0 poin dari indeks bulan sebelumnya, dan lebih tinggi 7,5 poin dari indeks periode yang sama tahun sebelumnya.
” Berdasarkan ekspektasi konsumen, meningkatnya tekanan harga pada 3 bulan mendatang terutama terjadi pada komoditas makanan yang ketersediaannya diperkirakan berkurang,” lanjutnya.
Di sisi lain, responden memperkirakan tekanan harga pada 6 bulan ke depan (Januari 2020) melemah dibandingkan kondisi pada Desember 2019 maupun Januari 2019. Menurut persepsi responden, melemahnya tekanan harga pada 6 bulan mendatang terutama akan didorong oleh menurunnya tekanan harga pada komoditas perumahan, jasa, energi (listrik, gas, dan bahan bakar), serta peralatan rumah tangga.
Stabilitas kondisi keuangan rumah tangga konsumen pada Juli 2019 terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari jumlah responden yang penghasilannya telah mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga tercatat sebesar 96,8%, atau lebih tinggi dari 95,3% pada Juni 2019.
Proporsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) pada Juli 2019 tercatat sebesar 61,5%, sedikit lebih rendah 1,5 poin dari proporsi bulan sebelumnya. Penurunan proporsi konsumsi diikuti dengan meningkatnya proporsi tabungan terhadap pendapatan (saving to income ratio) meski dalam level terbatas sebesar 0,2 poin menjadi 20,6%.
Comments