STARJOGJA.COM. HEALTH – Asosiasi Dokter AS Desak Masyarakat Stop Pakai rokok elektrik. Rokok elektrik baru-baru ini diduga menyebabkan 450 kasus penyakit paru-paru di seluruh negeri, termasuk lima kematian.
“Penyakit paru-paru terkait rokok elektrik yang saat ini melanda di seluruh negeri menekankan kembali keyakinan kami bahwa penggunaan rokok elektrik dan vaping adalah epidemi kesehatan masyarakat yang mendesak dan harus ditangani,” kata pernyataan AMA, Senin (9/9).
AMA adalah salah satu organisasi dokter paling berpengaruh di Amerika. AMA mengatakan siapa pun yang baru-baru ini menggunakan rokok elektrik dan mengalami batuk, sesak napas, atau nyeri dada harus secepatnya mencari perawatan medis.
AMA menghimbau Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika (FDA) mempercepat regulasi federal terkait rokok elektrik, termasuk larangan langsung pada perangkat peningkat rasa yang menarik untuk kaum muda.
BACA JUGA : Rokok Elektrik lebih berbahaya ketimbang Rokok Tembakau?
Sebelumnya Senin (9/9), FDA mengirim surat peringatan keras kepada produsen rokok elektrik terbesar, Juul, menuduhnya secara ilegal membuat klaim yang belum terbukti tentang keamanan produk dan pemasarannya kepada kaum muda.
Para regulator federal menuduh Juul mempromosikan produknya “jauh lebih aman daripada rokok” sebelum menunjukkan bukti ilmiah untuk mendukung klaim itu.
“Juul telah mengabaikan hukum dan dengan sangat memprihatinkan, membuat beberapa pernyataan ini di sekolah kepada anak-anak muda kita, jika peningkatan yang meresahkan dalam penggunaan rokok Elektrik ini terus berlanjut, terutama melalui penggunaan berbagai perasa yang menarik bagi anak-anak, kami akan mengambil tindakan yang lebih agresif lagi,” demikian FDA memperingatkan.
FDA juga mengeluh Juul memasarkan produknya sebagai “produk tembakau dengan risiko yang dimodifikasi” tanpa perintah FDA. Juul mengatakan program sekolahnya bertujuan untuk mencegah kaum muda melakukan vaping. Namun perusahaan itu mengatakan telah menghentikan presentasi-presentasinya tahun lalu.
Juul juga tidak lagi menggunakan media sosial untuk memasarkan produk-produknya dan telah menarik rokok elektrik dengan rasa permen dan buah dari rak-rak toko untuk membatasi ketersediaannya bagi anak muda.
Rokok Elektrik memanaskan tempat khusus nikotin yang diisi cairan untuk menghasilkan uap. Meskipun sebagian besar ahli sepakat rokok jenis itu tidak sebahaya dibanding menghirup asap tembakau, belum cukup banyak penelitian untuk menyatakan rokok elektrik alternatif yang benar-benar aman dari rokok biasa.
Pakar kesehatan yakin serangkaian penyakit paru-paru baru-baru ini di lebih dari 20 negara mungkin terkait dengan bahan kimia yang digunakan dalam rokok elektrik.
SUMBER : VOAINDONESIA
Comments