Penanggulangan kemiskinan di DIY Harus Dilakukan Lintas Sektoral

STARJOGJA.COM, MAGELANG – Penanggulangan kemiskinan di DIY harus dilakukan lintas sektoral, tidak hanya mengandalkan salah satu Organisasi Pemerintah Daerah (OPD ) saja. Pemda DIY juga mengajak pihak swasta bermitra untuk mengentaskan kemiskinan melalui program Corporate Social Responbility (CSR). Upaya ini dilakukan untuk mengejar target penurunan angka kemiskinan hingga pada tahun 2022.

Endang Patmintarsih, Kabid Bidang Sosial Budaya Bappeda DIY mengatakan target penurunan angka kemiskinan DIY berdasarkan Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DIY 2017-2022 sebesar 7,30 persen. Sementara dari Hasil survei BPS DIY itu per Maret 2019, jumlah warga miskin sebanyak 446.000 jiwa atau sekitar 11,7 persen dari penduduk DIY. Angka ini hanya mengalami penurunan 0,11 poin dibanding dengan jumlah warga miskin pada September 2018 lalu 450.250 orang.

” Dengan capaian ini, diprediksi pada 2022 angka kemiskinan DIY masih di atas delapan persen. masih ada GAP yang cukup tinggi untuk penurunan kemiskinan ini,” jelasnya kepada Starjogja.com, Senin (21/10).

BACA JUGA : Potensi Wisata Desa Gunung Kidul Turunkan Kemiskinan

Ia menyebut CSR juga punya peran penting untuk terus penanggulangan kemiskinan di DIY. Dengan keberadaan forum CSR yang dibentuk oleh pemda DIY diharapkan penyaluran bantuan ini bisa tepat sasaran dan tepat guna.

” Diakui banyak perusahaan yang ingin melakukan CSR tapi tidak tahu kemana akan disalurkan dan bantuan apa yang akan diberikan. Nah , forum CSR ini akan membantu memberikan pemahaman kepada perusahaan yang akan membantu. Bappeda tinggal memaparkan program dan kebutuhannya, nanti perusaan tinggal milih, ” lanjutnya.

Endang menyebut keberadaan forum CSR ini membantu penanganan kemiskinan di DIY. Forum ini diharapkan bisa menyelaraskan semua program pengurangan kemiskinan di DIY agar bisa tercapai angka yang ditargetkan pada 2022.

” Kalau saat ini, CSR banyak dilakukan untuk penyaluran air bersih karena memang urgent. Ada pula yang memberikan program jambanisasi dan perbaikan rumah agar layak huni, ” pungkasnya.