STARJOGJA.COM, KULONPROGO – PT Pertamina meresmikan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Satelit untuk mendukung pengembanganYogyakarta International Airport (YIA). Ada enam tangki modular dan berbagai fasilitas lain yang difungsikan untuk pengisian avtur pesawat udara yang beroperasi di YIA.
Keenam tangki modular itu memiliki kapasitas masing-masing 23 kiloliter. Selain tangki modular, juga ada dua unit refueller berkapasitas 16 kiloliter dan satu unit refueller kapasitas 25 kiloliter serta beberapa fasilitas pendukung lainnya.
Senior Vice President Corporate Marketing Business Pertamina, Ferdy Novianto, menyebutkan pembangunan Depot Pengisian Pesawat Udara satelit ini menggunakan tangki modular. Meskipun ukurannya kecil, tangki ini sesuai standar dan bisa dipindahkan untuk pengisian bahan bakar pesawat. Teknis pengisiannya, ada kendaraan bernama refueller yang membawa avtur masuk ke landasan pacu.
Saat ini, dengan 30 penerbangan di YIA sudah membutuhkan sekitar 50 kiloliter avtur.
“Saat ini sekitar dua setengah hari sekali harus ada pengisian dari Terminal BBM Rewulu,” kata Ferdy.
Dengan adanya pemindahan penerbangan dari Bandara Adisutjipto ke YIA pada Januari 2020, Ferdy memproyeksikan kebutuhan avtur bakal meningkat hingga 200 kiloliter perhari.
BACA JUGA : YIA Bersiap Layani Seluruh Penerbangan Sipil
Penambahan penerbangan ini juga membuat DPPU ditingkatkan dari satelit menjadi DPPU Induk pada 2020.
“Adanya DPPU satelit ini sekaligus untuk menunggu rencana membangun tangki yang permanen,” kata Ferdy.
Pembangunan itu direncanakan dimulai pada Januari 2020 dan diproyeksikan selesai pada Oktober 2020.
Adapun pembangunan tangki permanen untuk DPPU induk menghasilkan empat tangki timbun dengan kapasitas masing-masing 1.000 kiloliter. “Kami berencana membangun dengan sistem yang paling baru yaitu sistem hydrant,” ujarnya.
Sebagai sistem pengisian bahan bakar pesawat terbang paling mutakhir, sistem hydrant dianggap Ferdy merupakan sistem yang paling aman, canggih, dan efisien. Dengan hydrant, bahan bakar bisa dialirkan langsung dari bawah landasan pacu pesawat, sehingga dapat mengurangi jumlah kendaraan lalu-lalang di wilayah pengisian.
“Kalau penerbangannya banyak, sistem hydrant bisa menghemat waktu karena tinggal mengisi dari bawah,” ujar dia.
Saat ini baru enam dari 68 DPPU yang menggunakan sistem hydrant di seluruh Indonesia.
“Pertamina selalu menjaga pasokan avtur untuk mengantisipasi wisatawan di YIA yang akan meningkat,” kata Ferdy.
General Manager Pertamina MOR IV, Iin Febrian, mengatakan di YIA saat ini Pertamina melayani 13 jam operasional pengisian pesawat terbang dengan frekuensi pengisian enam refuelling perhari.
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pihak dalam menjaga keandalan pasokan avtur di wilayah DIY,” ujar Iin.
Comments