STARJOGJA.COM, Info – Memperingati Hari Stroke Sedunia yang akan diperingati pada Selasa (29/10/2019) besok, kesadaran akan ancaman penyakit ini terus ditingkatkan.
Data Riskesdas pada tahun 2018 prevalensi stroke di Indonesia mencapai 10,9 jiwa per mil, dengan penyandang stroke tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Timur yakni 14,7 jiwa per mil dan 4,1 jiwa per mil di provinsi Papua.
Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tahun 2017, stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan mencapai Rp2,18 triliun dan meningkat pada tahun 2018 menjadi Rrp2,56 triliun.
Baca Juga : Awas ! Remaja Juga Bisa Stroke
“Berdasarkan referensi kenaikan terjadi pada usia muda. Stroke ini dulu ini dianggap penyakit orang tua, tapi pada kenyataannya dari data, jumlah kenaikannya ada di usia produktif. Usia termuda 35 tahun dan tertua pada usia 75 tahun,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Cut Putri Ariane, M.H.Kes, di Gedung Kemenkes, Senin (28/10/2019).
Cut Putri Ariane juga menuturkan ada banyak faktor risiko umum yang meningkatkan gejala penyakit stroke diantaranya hipertensi, diabetes, sakit jantung, merokok, alkohol, pola makan buruk dan narkotika.
“Ini semua adalah faktor risiko bersama untuk penyakit tidak menular, termasuk diantaranya kurang aktivitas dan pola makan buruk terutama sedentary life yang masuk lebih banyak daripada energi yang keluar sehingga obesitas juga tinggi disini,” sambungnya.
Al-Rasyid, dokter spesialis neurologi dari RSCM sekaligus Sekretaris Pokdi Stroke PERDOSSI pun menjelaskan pada usia tua persentase kemungkinan baik perempuan maupun pria sama-sama berpeluang mengidap penyakit yang disebabkan sumbatan dan pendarahan ini.
“Berdasarkan jenis kelamin ini kalau usia muda, laki-laki yang sering terkena stroke, karena perempuan ini memiliki estrogen yang melindungi metabolisme lemah. Tapi sekitar usia 45 dan 50 (tahun) itu (perempuan) sama risikonya dengan laki-laki,” ujar Al-Rasyid.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) berbagi tips mudah mengenali gejala stroke yang disingkat dengan SeGeRA Ke RS yakni kepanjangan dari
Senyum tidak simetris atau mencong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba
Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan
Bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara/ tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung
Kebas atau baal, kesemutan separuh badan
Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba
Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi dan sebagainya.
Comments