By 
STARJOGJA.COM. JOGJA – Forpi Kota Yogyakarta kembali mengingatkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta agar intensif melakukan komunikasi dengan pihak KPK perihal fatwa hukum atas kelanjutan proyek Saluran Air Hujan (SAH) mangkrak di jalan Babaran.
Sudah dua bulan lebih proyek rehabilitasi Saluran Air Hujan (SAH) di jalan Babaran Kampung Celeban, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta mangkrak pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Tim KPK di Solo Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Jumat (1/11/2019) kembali melakukan pemantauan dilokasi sekitar proyek SAH tersebut. Pemantauan kali ini guna memastikan kondisi terkini dilokasi, mengingat, saat ini (awal November 2019) musim penghujan mulai tiba.
Baharudin Kamba, Koordinator Forpi Yogyakarta disela pemantauan mengatakan Hasil pemantauan hari ini menunjukkan tidak banyak berubah kondisinya dari sebelumnya.
” Yang nampak berubah adalah tanaman jagung yang mulai meninggi, ” jelas Baharudin,kepada Star Jogja.com, ( 01/11).
Menurutnya, dengan tanaman yang sudah meninggi bisa jadi menghalangi penglihatan para pengendara sepeda motor yang melintas baik dari arah barat ke timur maupun sebaliknya. Lubang bekas galian tetap dibiarkan menganga dan nampak genangan air dibekas galian.
” Forpi Kota Yogyakarta kembali mengingatkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta agar intensif melakukan komunikasi dengan pihak KPK perihal fatwa hukum atas kelanjutan proyek SAH itu,” lanjutnya.
Ia menilai Persoalan ini menjadi dilema dan tidak akan rampung dalam tahun ini. Karena disatu sisi Pemkot Yogyakarta tidak berani untuk melanjutkan proyek SAH tersebut dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tetap menunggu surat dari KPK sementara sisi lain warga sekitar butuh adanya kepastian atas kelanjutan proyek SAH itu karena selain mengalami kerugian secara materi khususnya warga punya usaha juga mengingat sekarang sudah masuk musim hujan ditakutkan banjir dan tanah longsor disekitar lokasi proyek SAH.
Comments